Berbeda - AdityaDees

Hot

https://publishers.chitika.com/

Contact us for advertising.

17 August 2014

Berbeda

Aku tak bisa...

" kamu kalah.. " dia berkata lembut kepadaku.. dan aku hanya diam melanjutkan tidurku.. setidaknya dia tak bermaksud berbuat lebih kepadaku..

Sore ini mungkin akan menjadi sore yang melelahkan, tapi rasa lelah itu hilang tergantikan dengan rasa yang lain..

---------------------
" queen.. bangun geh.. kerja " tama membangunkanku.. sepertinya sudah lama aku tak tidur senyenyak ini selain waktu itu.. dengan D..

Dan.. jika tidurku sudah nyenyak, wajah kekonyolanku akan tergambar.. Tapi biarlah, setidaknya aku menikmati tidur sore walau sebentar.. Aku mencoba menggerakan badanku.. Dan kesakitan yang kudapat.. sepamt meringis sebentar tapi aku tahan..
" nanti dikafe jangan capek kali ya " tama berkata singkat sambil membereskan bantal yang entah kemana perginya..
" mana bisa.. emang aku yang punya kafe apa.?" aku sedikit protes
" yodah nanti aku bilang mas tyo kamu lagi nggak enak badan "
" eh.. mas.? kamu kenal sama pak tyo ?" aku bertanya dengan segala kekagetanku
" biasa ajah lah.. "
" apanya yang biasa.? jawab dong "
" ya kenal lah.. dari dulu aku udah main disana bareng reza sama anak-anak lain "
" tapi pas aku kerja kok kamu sendirian ?" aku bertanya polos
" sana mandi geh.. telat entar " dia mengalihakn pembicaraan kami
" iyaaa iyaaaa.. " aku beranjak ke kamar reza..

Kamar reza untuk beberapa waktu ini menjadi kamarku.. Karena memang mungkin apa yang aku butuhkan ada disini.. Setidaknya apa yang dibutuhkan tama juga ada dikamar yang sama..

Aku bersiap untuk berangkat kerja.. Kulihat renan masih tertidur dikamarnya.. Dan aku tak akan membangunkannya.. Tama sudah bersiap mengantarku dan kami meninggalkan renan sebentar.. Setidaknya tama akan kembali untuk menemani renan dirumah ini.. Karena pembantu yang biasanya ada dirumah diberi libur oleh renan tak tau sampai kapan.. Dia kesepian tapi dia menginginkan kesepian itu.. Mungkin reza sama dengannya atau berbeda.. Tapi mereka terlahir dalam darah yang sama.. Jadi pasti ada hal yang sama..

Tak ada yang berubah har ini, aku kerja seperti biasa.. Bercerita ke fida sekedarnya.. Karena tak semua hal nyaman untuk ku bagi.. Aku sudah terbiasa sendiri sejak dulu dan kalau harus berbagi kisah sedih, sebaiknya tak semua.. Dan fida masih bingung namun memilih diam.. Tapi ada satu yang mengganjalku.. Karena aku dan tama sudah dekat kembali.. Rasanya aneh melihatnya dengan wajah berbinar duduk dikafe ini.. Dahulu aku melihatnya dengan wajah sendu.. Bahkan tak ada gairah.. Sekarang wajahnya cerah dan sesekali menggodaku dengan senyumnya.. Dia begitu menonjol dalam penglihatanku dibanding pengunjung yang lainnya..

Dan hari ini D pun tak datang, setidaknya dia mungkin memahami posisiku atau dia menunggu untuk posisiku seperti aku yang dia harapkan.. Renan, apa kabar dia.. Dia sedang dirumah sendirian mengeluh dengan rasa bosennya bahkan mungkin dia sudah mengomel ke tama atau minta ikut kesini.. Itu yang ada dalam pandanganku.. Tapi ya sudahlah.. Ini membuatku tersenyum sendiri melihat renan dengan polanya berjingkrak-jingkrak dikamarnya atau berteriak dan melakukan hal konyol..

Hal yang dulu aku lakukan saat aku jatuh cinta untuk pertama kali dan begitu merindu akan hadirnya.. Salah tingkah dan melakukan hal konyol didalam kamar sampai aku merasa baikan.. Ah.. jatuh cinta berjuta rasanya.. Seperti saat ini..

Maafkan aku, Aku terlalu terlena untuk cintamu padaku.. Sampai aku tak menyadari ada cinta yang tulus disekelilingku.. Cinta yang masih bisa membuatku bahagia.. Saat ak menyadari bahwa kau memiliki seluruh ruang dalam hatiku dalam sepiku.. Saat itu pula aku tak menyadari ada mereka yang memiliki ruang untukku dihatinya.. Bahkan aku terlalu salah menyalahkan semua ini dalam batas kesedihanku dan kelakuan yang harusnya tak aku lakukan..

Aku memang tak sempurna, tapi aku tak menganggap itu salah saat aku berada didalamnya.. Dan aku harap kau mengerti dan memberikan kami jalan untuk bersama.. Kau pergi bukan tanpa alasan dan sebab.. Kau pergi karena ada jalan lain yang harus ku tempu.. Dan kau pergi karena kau memang tak mampu menjagaku dengan waktu yang lama.. Tapi kau telah menjagaku dengan waktu yang kau miliki..

Dan.. Tama, anggaplah dia sebagian dari dirimu yang pernah hilang dan hadir dihidupku untuk kedua kalinya.. Biarkan dia mencintaiku sebebas-bebasnya.. Biarkan dia mencintaiku tanpa beban.. Karena ini terbaik untukku saat ini.. Mencintai dan dicintai sampai batas waktu yang TUHAN berikan..

No comments:

Post a Comment

Komentar yang bermutu Insyaallah akan mendapatkan berkah

https://payclick.com/

Contact us for advertising.