AdityaDees: Senjata

Hot

https://publishers.chitika.com/

Contact us for advertising.
Showing posts with label Senjata. Show all posts
Showing posts with label Senjata. Show all posts

21 July 2021

Ask Avro Lancaster , pesawat legenda Angkatan Udara Inggris AdityaDees

08:48 0
Avro Lancaster adalah sebuah pesawat pembom berat, bermesin empat yang diproduksi oleh Avro Manufactory di Inggris, memiliki panjang 69 kaki 4 inci (21,11 meter), lebar 102 kaki (31,09 m) dan tinggi 20 kaki 6 (6,25 m).

Awalnya pesawat Avro Lancaster bermesin dua, tetapi karena kebutuhan operasi militer, maka dibuat bermesin empat agar pesawat tetap terbang maksimal tanpa gangguan.

Pesawat ini menjadi momok bagi squad Jerman, apalagi setelah Tragedi Dresden, dimana para medis dan orang tak berdosa (pengungsi) dijatuhi bom oleh Avro ini.

Sekitar pada jam 10.15 malam sebanyak 800 pesawat bomber dan pesawat-pesawat tempur pengawal Inggris memenuhi langit Dresden dan menumpahkan berton-ton bom penghancur.

Waktu itu ,sepak terjang pesawat Avro terbilang sangat mengesankan , prestasi yang dibuat cukup menggetarkan Jerman , karena Avro jugalah yang menenggelamkan saudari dari Bismarck, Tirpitz.

Selama tiga tahun terakhir Perang Dunia Kedua, Avro Lancaster menjadi andalan untuk pembom berat utama ,yang digunakan oleh Komando Pengebom menusuk jantung pertahanan Nazi Jerman.

Menurut Bomber Command Museum, lebih dari setengah Lancaster yang diproduksi, 3.932 di antaranya, ditembak jatuh selama perang, dengan total biaya £186.770.000 (atau £7.397.375.152 jika disesuaikan dengan inflasi).
Pembom Avro Lancaster pertama kali beroperasi pada Maret 1942 dan, sebagai pembom berat utama RAF, segera menjadi bagian ikon dari perang udara Inggris seperti Supermarine Spitfire .

Pesawat ini memiliki kapasitas angkat yang mengesankan. Beratnya 36.900 lb kosong (atau 16.738 kg), mampu mengangkut tambahan 33.100 lb (atau 15.014 kg) bahan bakar dan bom.

Lancaster memiliki teluk bom yang panjang dan tidak terhalang yang memungkinkannya membawa bom terbesar RAF, hingga termasuk blockbuster 12.000 lb (5.400 kg), salah satunya dapat menghancurkan seluruh jalan atau bangunan besar.

Inggris hanya mampu memproduksi 7.377 Lancaster selama perang, dengan biaya masing-masing £45.000 hingga £50.000 (sekitar £2 juta hari ini.)
Operasi Lancaster yang paling terkenal dilakukan oleh Skuadron 617 melawan Lembah Ruhr di Jerman dan secara resmi dijuluki ' Operasi Chastise ' .

Menurut 'The Dambusters' , misi ini dilakukan secara manual. Kesulitan-kesulitan ini melekat pada semua misi pengeboman, meskipun untuk pilot, Operasi Chastise,memiliki tantangan tersendiri, yaitu pesawat harus terbang hanya 100 kaki dari tanah untuk menghindari radar.

Tidak seperti rekan Amerika-nya, B-17G, yang dilengkapi dengan senapan mesin kaliber 13,50 yang mengesankan, Lancaster hanya memiliki 10 senjata seperti itu, dalam tiga set menara meriam kembar yang terletak di perut (senjata ventral), di atas. (senjata punggung), dan di hidung, dan satu set empat senjata di ekor. Ini adalah senapan mesin Browning M1919 dengan masing-masing 1000 peluru, atau cukup untuk menembak terus menerus selama dua menit.

Saat ini hanya ada 17 pembom Lancaster yang masih hidup di dunia, tetapi hanya dua di antaranya yang mampu terbang. Penggemar Perang Dunia Kedua Martin Willoughby menghabiskan tujuh tahun dan £ 250.000 membangun replika Lancaster.

Read More

13 July 2021

Ask Hedgehog senjata anti kapal selam AdityaDees

13:36 0
Benda tersebut merupakan proyektor anti kapal selam yang di gunakan terutama pada Perang dunia ke dua atau lebih di kenal dengan sebutan Hedgehog (Landak) .

Perangkat ini di kembangkan oleh Royal Navy. Hedgehog mampuh menembakkan hingga 24 mortir spigot ke depan kapal ketika menyerang U-boat Jerman Nazi.

Sistem perangkat ini di sematkan untuk kapal yang dikerahkan pada konvoi pengawalan kapal perang seperti kapal perusak dan korvet untuk melengkapi peledak kedalaman.

Senjata itu menembakkan sejumlah bom mortir keran kecil dari alat kelengkapan berduri. Bom meledak saat terjadi kontak, daripada menggunakan waktu atau sumbu kedalaman seperti yang dilakukan oleh muatan kedalaman.

Statistik menunjukkan bahwa selama Perang Dunia II dari 5.174 serangan peledak kedalaman Inggris terdapat 85,5 yang mematikan: rasionya 60,5 banding 1.

Sebagai perbandingan, Hedgehog melakukan 268 serangan terdapat 47 yang mematikan: rasionya 5,7 banding 1. ini sangat luar biasa untuk sejenis perangkat sistem tersebut.

Berdasarkan Mortar Spigot 29mm Blacker Bombard Angkatan Darat Inggris , Hedgehog dikembangkan oleh Direktorat Pengembangan Senjata Lain-lain dan mulai beroperasi pada tahun 1942.

Landak digantikan dalam konstruksi baru untuk Angkatan Laut Kerajaan oleh mortir Cumi - cumi pada tahun 1943, yang pada gilirannya digantikan oleh Limbo tiga laras .

Di Amerika Serikat diproduksi versi roket dari Hedgehog disebut Mousetrap , maka Senjata Alpha sebagai pengganti keduanya.

Namun, Hedgehog tetap dalam pelayanan dengan Angkatan Laut Amerika Serikat ke dalam Perang Dingin sampai Hedgehog dan Senjata Alpha yang kurang memuaskan digantikan oleh ASROC .

The Hedgehog diadaptasi menjadi bentuk peluncur 7-shot untuk digunakan di bagian belakang tank Matilda yang melayani pasukan Australia.

Dari tahun 1949, salinan Hedgehog diproduksi di Uni Soviet sebagai MBU-200, dikembangkan pada tahun 1956 menjadi MBU-600 dengan peningkatan jangkauan 600 meter.

Kesimpulan


Keuntungan dari hedgehog ,benda itu akan meledak jika mereka menabrak sesuatu atau terjadi kontak. jika tidak berhasil, serangan tidak mengganggu air untuk kinerja sonar.

Satu-satunya kelemahan adalah tidak dapat digunakan pada kapal patroli yang lebih kecil, yang mengarah pada pengembangan senjata Perangkap Tikus .

Read More

28 April 2021

Ask Sejarah Perjalanan KRI Nanggala 402 AdityaDees

00:14 0
KRI Nanggala 402, dikenal juga sebagai Nanggala II, kapal selam ini merupakan jenis kedua dalam kapal selam kelas Cakra. KRI Nanggala berada di bawah kendali Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur. Kapal ini merupakan kapal kedua yang menyandang nama Nanggala dalam jajaran TNI AL dan termasuk dalam armada pemukul TNI Angkatan Laut.

Dibangun oleh pabrikan asal Jerman, Howaldtswerke-Deutsche Werft, KRI Nanggala 402 resmi berlayar pada 21 Oktober 1981 dengan bobot mencapai 1.285 ton di permukaan dan 1.390 saat menyelam.

Kapal yang memiliki panjang 59,5 meter dan lebar 6,3 meter ini memiliki sejumlah mesin pendorong, yaitu 4 x mesin diesel MTU 12V493 AZ80 GA31L bertenaga 0,001790 MW (2,400 hp), 4 x alternator Siemens bertenaga 2300 hp (1,7 MW), serta 1 x motor Siemens bertenaga 0,003430 MW (4,600 hp).

KRI Nanggala 402 dapat bergerak dengan kecepatan 11 knot atau 20 kilometer per jam di permukaan dan 21,5 knot atau 39,8 kilometer per jam saat menyelam.

Kapal selam yang termasuk dalam jenis kelas Cakra ini juga dipersenjatai dengan torpedo AEG SUT 264, yakni merupakan torpedo kelas berat berukuran 21 inci (53,34 cm) yang diproduksi oleh Altas Elektronik dan juga dilengkapi dengan system radar permukaan berjenis Thomson-CSF Calypso, I-band serta sonar pencarian dan penyerangan aktif/pasif Atlas Elektronik CSU 3-2.

Sejak tahun 1944 Jerman sudah mulai memproduksi kapal selam paling modern di masanya. Kapal ini disebut dengan sebagai tipe XXI. Jerman disebut memproduksi sebanyak 120 kapal tipe XXI. Kapal ini dipersiapkan untuk menggempur kekuatan laut Sekutu. Namun hanya dua yang sempat beroperasi.

Asal-usul Nama


Kata ‘Nanggala’ diambil dari nama senjata tokoh pewayangan Baladewa, yakni seorang Raja dengan karakternya yang keras kepala dan pemarah. Serta senjata nanggala yang di miliki oleh Baladewa juga di kenal sangat kuat ,tangguh dan sakti .

Karena makannya yang dalam dan kuat tersebut, TNI AL pun menyematkan nama Nanggala untuk kapal selam mereka, yaitu KRI Nanggala 402. Nama tersebut resmi diberikan pada tanggal 28 Agustus 1981.

Hal tersebut juga tercantum juga dalam Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/2902/IX/1981 tertanggal 26 Agustus 1981 mengenai penetapan KRI Nanggala 402 sebagai kapal perang organik milik armada RI.

Perbaikan


KRI Nanggala dipesan oleh pemerintah Republik Indonesia pada 2 April 1977. Pembuatan KRI Nanggala merupakan bagian dari pinjaman senilai 625 juta dolar Amerika Serikat dari Jerman kepada Indonesia. Sebesar 100 juta dolar AS dari pinjaman tersebut digunakan untuk membuat KRI Nanggala dan KRI Cakra.

Kapal ini didesain oleh Ingenieurkontor di kota Lübeck, dibuat oleh Howaldtswerke, Kiel, dan dijual oleh perusahaan Ferrostaal di Essen.

Pembuatan kapal dimulai pada bulan Maret 1978 dan diserahkan kepada pemerintah Indonesia pada tanggal 6 Juli 1981.

KRI Nanggala pertama kali ditunjukkan ke masyarakat umum saat hari ulang tahun TNI ke-36 pada 5 Oktober 1981 dan diresmikan penggunaannya oleh Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal TNI Mohammad Jusuf pada 21 Oktober 1981 di Dermaga Ujung Surabaya.

KRI Nanggala pernah melakukan perbaikan di Howaldtswerke dan selesai pada 1989. Sekitar dua dekade kemudian, kapal selam ini kembali menjalani perbaikan penuh dengan biaya US$63.7 juta selama dua tahun di Korea Selatan. Perbaikan tersebut dilakukan oleh Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) dan selesai pada Februari 2012.

Pada perbaikan ini, sebagian struktur atas kapal diganti dan sistem persenjataan, sonar, radar, kendali tempur, dan propulsi dimutakhirkan.[19] Setelah perbaikan, KRI Nanggala mampu menembakkan empat torpedo secara bersamaan menuju empat target yang berbeda dan meluncurkan misil antikapal seperti Exocet atau Harpoon.

Selain itu, kedalaman selamnya bertambah menjadi 257 meter (843 ft) dan kelajuan maksimumnya dinaikkan dari 21,5 knot (39,8 km/h) menjadi 25 knot (46 km/h).[20] Sekitar lima tahun kemudian, KRI Nanggala dilengkapi dengan sistem echosounder KULAÇ buatan ASELSAN.

Penugasan


1990-an

Pada April hingga Mei 1992, KRI Nanggala ditugaskan untuk sebuah misi intelijen di Samudra Hindia. Pada Agustus hingga Oktober 1999, Nanggala kembali ditugaskan dalam sebuah misi intelijen di Timor Timur. Misi tersebut dilakukan bersama KRI Cakra (401) untuk melacak pergerakan Pasukan Internasional untuk Timor Timur (INTERFET) setelah mereka mendarat di sana.

2002

Pada 27 Mei—3 Juni 2002, KRI Nanggala dilibatkan dalam latihan gabungan TNI AL dan Angkatan Laut Amerika Serikat dengan nama sandi CARAT-8/02. CARAT (Cooperation Afloat Readiness and Training) adalah bantuan latihan militer Amerika Serikat terhadap militer negara sahabat di Asia Tenggara. Latihan CARAT ini berlangsung di perairan Laut Jawa, Selat Bali dan Situbondo.

2004

Dalam Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) XV/04 di Samudera Hindia, tanggal 8 April hingga 2 Mei 2004, KRI Nanggala berhasil menenggelamkan eks KRI Rakata, sebuah kapal tunda samudera buatan 1942, menggunakan torpedo SUT.

2005

Pada 8 April 2005, di tengah konflik sengketa blok Masela, KRI Tedong Naga (819) dari Indonesia terpaksa menyerempet Kapal Diraja Rencong milik Angkatan Laut Malaysia di Nunukan, Kalimantan Timur.

Hal itu dilakukan karena KD Rencong melakukan manuver-manuver yang dianggap membahayakan pembangunan mercusuar Karang Unarang. Pada Mei 2005, KRI Nanggala ditugaskan menuju kawasan tersebut untuk berjaga-jaga apabila terjadi keadaan yang mendesak. Selain itu, KRI Nanggala juga ditugaskan untuk "mengintai, menyusup, dan memburu sasaran-sasaran strategis".

2012

Pada 28 hingga 29 Agustus 2012, KRI Nanggala diikutsertakan dalam sebuah latihan gabungan bersama kapal selam Amerika Serikat bernama USS Oklahoma City. Latihan tersebut juga diikuti oleh KRI Diponegoro (365) dan sebuah helikopter Bölkow-Blohm.

On Eternal Patrol


Kapal Selam milik TNI Angkatan Laut, KRI Nanggala-402 dinyatakan subsunk atau tenggelam oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada Sabtu (24/4/2021).

Hal tersebut disampaikan setelah tim melakukan pencarian selama 72 jam. Seluruh awak yang berjumlah 53 personel tersebut dinyatakan telah gugur dalam menjalankan tugasnya di perairan utara Bali.Tragedi KRI Nanggala-402 disebut sebagai "On Eternal Patrol".

Mengutip dari laman wearethemighty.com istilah on eternal patrol berawal dari masa Perang Dunia ll. Pada masa itu, penggunaan kapal selam baik oleh pasukan sekutu maupun pasukan Nazi Jerman mulai meningkat. Armada kapal selam menggunakan istilah patroli saat mereka bertugas menyebar untuk mengintai kapal-kapal musuh.

Patroli ini dimulai ketika kapal selam meninggalkan pelabuhan, dan berakhir saat mereka kembali. Ketika kapal selam tenggelam, dan tidak berhasil pulang, patroli itu "abadi", on eternal patrol.
Fakta mencatat beberapa kali musibah kapal selam yang on eternal patrol terjadi. Sejak akhir Perang Dunia II, Amerika Serikat kehilangan empat kapal selam. Pada 26 Agustus 1949, kapal selam diesel-listrik kelas Balao, USS Cochino (SS 345) hilang dan dinyatakan tenggelam. Disusul kemudian t USS Stickleback (SS 415) juga tenggelam akibat kecelakaan pada 29 Mei 1959.

Dua kapal selam serang bertenaga nuklir USS Thresher (SSN 593) dan USS Scorpion (SSN 589), hilang pada 1963 dan 1968, dengan membawa seluruh awak kapalnya. Tenggelamnya USS Thresher tercatat sebagai musibah kapal selam terburuk yang mengakibatkan 129 awak kapal selam meninggal, terbanyak dalam sejarah musibah kapal selam Amerika Serikat.

Amerika Serikat tidak sendirian dalam kehilangan kapal selam. Yang paling terkenal, pada 12 Agustus 2000, kapal selam berpeluru kendali bertenaga nuklir Rusia, Kursk mengalami ledakan di dalam kapal dan tenggelam saat dalam perjalanan menuju Laut Barents. Musibah meledaknya Kursk diabadikan melalui film layar lebar berjudul sama, Kursk (2018).

Dua dekade kemudian, giliran bangsa Indonesia mengalami duka yang sangat mendalam. KRI Nanggala 402 dinyatakan on eternal patrol pada 24 April 2021.KRI Nanggala 402 berada dalam Patroli Abadi sekarang, untuk menjaga lautan Indonesia selamanya.

Read More

https://payclick.com/

Contact us for advertising.