AdityaDees: Ubuntu

Hot

https://publishers.chitika.com/

Contact us for advertising.
Showing posts with label Ubuntu. Show all posts
Showing posts with label Ubuntu. Show all posts

27 August 2021

Ask Cara install VSCode di Ubuntu - 2021 AdityaDees

21:21 0

Visual Studio Code adalah sebuah text editor gratis buatan Microsoft yang saat ini merupakan salah satu editor yang paling populer terutama di antara para developer web. VSCode sendiri saat ini sudah tersedia di semua platform, baik Windows, Linux maupun Mac. Namun, kali ini kita hanya akan membahas cara install vscode di Ubuntu Linux.

Agar mudah dipahami terutama oleh para pengguna Ubuntu Linux yang mungkin masih awal, maka cara install vscode ini akan diutamakan dengan berbasis GUI.

Sebelum itu, untuk Anda para pengguna Ubuntu Linux, pastikan saat ini Anda menggunakan Ubuntu Linux versi 64bit. Hal ini dikarenakan, saat ini VSCode HANYA mensupport mesin 64bit saja. Sedangkan mesin 32bit sudah TIDAK lagi disupport. Sangat disayangkan memang, akan tetapi untuk masa sekarang memang boleh dibilang hampir semua mesin komputer yang baru sudah menggunakan arsitektur 64bit.


Baca juga :
Cara mudah menginstall PHP Composer di Ubuntu Linux

Untuk mengetahui arsitektur dari Ubuntu Anda, bisa dilakukan dengan mengetikkan perintah uname -a di terminal. Jika Ubuntu Anda menggunakan arsitektur 64bit, maka akan terdapat tulisan seperti x86_64 atau yang sejenis itu.

Setelah Anda memastikan bahwa mesin dan versi Ubuntu Anda adalah 64bit, maka langkah pertama adalah silahkan unduh file installer/package vscode dari situs resminya di sini : https://code.visualstudio.com/sha/download?build=stable&os=linux-deb-x64 .
Silahkan simpan file .deb tersebut di tempat yang Anda inginkan.

Selanjutnya kita akan meng-install file tersebut. Kali ini kita akan mencoba install baik dengan menggunakan GUI maupun terminal. Silahkan Anda pilih salah satu, apakah itu dengan menggunakan GUI atau cli/terminal.

1. Install dengan menggunakan GUI

Selanjutnya, silahkan Anda menuju file tersebut dengan menggunakan file explorer baik itu Nautilus atau yang lainnya. Jika file di atas sudah ditemukan, maka silahkan dobel klik file tersebut. Ini sama dengan jika Anda di Windows yaitu dengan dobel klik file installer. Maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.

Klik tombol Install Package. Kemudian jika muncul input password, silahkan Anda isikan password Anda. Di sini saya berasumsi bahwa role Anda adalah Administrator, karena jika role Anda adalah user biasa, maka Anda tidak akan bisa meng-install aplikasi.

Setelah Anda tuliskan password, tekan tombol OK. Maka proses install akan dimulai. Silahkan tunggu sampai proses selesai.

2. Install dengan menggunakan cli/terminal

Setelah Anda berhasil mengunduh file installer vscode. Silahkan Anda jalankan terminal kesayangan Anda. Kemudian silahkan ubah directory aktif ke folder tempat Anda menyimpan file installer di atas. Misalkan Anda menyimpan file .deb di atas ke dalam folder ~/Downloads , maka perintah pindah direktori aktif adalah :

cd ~/Downloads
Kemudian jalankan perintah dpkg -i nama_file untuk menginstall. Misalkan file tersebut bernama : code_1.59.1-1629375198_amd64.deb, maka perintahnya adalah :
sudo dpkg -i code_1.59.1-1629375198_amd64.deb
Tuliskan password Anda, kemudian silahkan tunggu proses install selesai.

Jika semuanya berjalan lancar, maka Anda sudah berhasil meng-install Visual Studio Code di Ubuntu Linux. Biasanya menu icon vscode akan muncul pada start menu Applications / Programming. Tetapi ini bisa berbeda tergantung distro turuan Ubuntu yang anda gunakan.

Penutup

Jika Anda menginstall VSCode dengan menggunakan file installer atau package seperti 2 cara di atas, maka secara otomatis file installer ini akan meregistrasikan repository official vscode ini ke dalam repository package Ubuntu Anda. Oleh karena itu Anda dikemudian hari cukup melakukan apt update dan apt upgrade secara periodik, untuk meng-update Visual Studio Code.

Sekian tip dan trik kali ini. Selamat mencoba dan semoga yang sedikit ini bermanfaat.

Read More

04 August 2014

Memindahkan Direktori Database MySQL di Ubuntu GNU/Linux

19:14 0


Baru baru ini saya meng-install sistem operasi desktop Ubuntu versi 14.04.1 LTS ke laptop dan salah satu aplikasi "wajib" adalah database server MySQL, karena hampir semua aplikasi web yang saya bangun menggunakan MySQL sebagai backend-nya. Salah satu kebiasaan saya ketika meng-install MySQL adalah memindahkan direktori tempat MySQL menyimpan semua databasenya ke lokasi non-standar, yang by default berlokasi di /var/lib/mysql, saya pindahkan ke lokasi /home/direktori/mysql misalnya. Hal ini saya lakukan agar memudahkan pemindahan dan backup data apabila Ubuntu-nya akan saya upgrade ke versi major.


Ternyata memindahkan direktori database MySQL di distro GNU/Linux populer seperti Ubuntu dan CentOS tidak semudah zaman dahulu, seperti zaman Ubuntu versi 8.04 dulu (lama banged yak :p) misalnya. Kalau dulu cukup ubah konfigurasi di file konfigurasi /etc/my.cnf, ubah permission direktori, restart daemon semua langsung jalan. Dengan semakin tinggi-nya keamanan di lapisan aplikasi ada beberapa hal yang harus kita lakukan untuk memindahkan direktori database MySQL di distro Ubuntu 14.04. Berikut akan saya paparkan caranya.


Ubah konfigurasi di my.cnf


Tahap pertama adalah dengan mengubah/memodifikasi file konfigurasi utama MySQL, my.cnf, yang pada Ubuntu terletak pada direktori /etc/mysql. Pada konfigurasi default kita akan melihat konfigurasi seperti ini:

...
[mysqld]
#
# * Basic Settings
#
...
datadir = /var/lib/mysql/
...


Ubah file my.cnf dengan text editor favorit anda, dan ubah pada bagian parameter datadir dan pada bagian InnoDB menjadi sebagai berikut:

...
[mysqld]
#
# * Basic Settings
#
...
datadir = /home/adityadees/mysql # sesuaikan dengan direktori baru database MySQL yang kita inginkan
...
#
# * InnoDB
#
# InnoDB is enabled by default with a 10MB datafile in /var/lib/mysql/.
# Read the manual for more InnoDB related options. There are many!
innodb_data_home_dir = /home/adityadees/mysql/
innodb_log_group_home_dir = /home/adityadees/mysql/
innodb_data_file_path = ibdata1:10M:autoextend
...


Simpan perubahan file tersebut.


Selanjutnya buka program Terminal dan ubah ownership direktori baru database MySQL kita (dalam hal ini /home/adityadees/mysql), agar bisa diakses oleh daemon server MySQL, sekaligus kita copy-kan isi direktori /var/lib/mysql ke direktori baru kita dengan perintah:

adityadees@localhost:~$ sudo cp -R /var/lib/mysql/* /home/adityadees/mysql/
adityadees@localhost:~$ sudo chown -R mysql /home/adityadees/mysql



Ubah setting AppArmor



Distro GNU/Linux populer biasanya menggunakan AppArmor, sebuah modul sistem keamanan kernel Linux yang salah satu fungsinya adalah membatasi aplikasi-aplikasi tertentu di lingkungan GNU/Linux, agar hanya bisa mengakses berkas atau direktori tertentu. Untuk lebih jelasnya mengenai AppArmor bisa kita baca di Wiki AppArmor. Agar daemon server MySQL bisa mengakses direktori database baru yang sudah kita ubah di file my.cnf, kita harus mengubah konfigurasi AppArmor MySQL dengan memodifikasi file /etc/apparmor.d/local/usr.sbin.mysqld. Tambahkan baris berikut pada berkas tersebut:

# Site-specific additions and overrides for usr.sbin.mysqld.
# For more details, please see /etc/apparmor.d/local/README.
/home/adityadees/mysql/* rw


Simpan perubahan berkas tersebut kemudian jalan perintah berikut pada Terminal:
adityadees@localhost:~$ sudo /etc/init.d/apparmor reload


Restart server MySQL



Selanjutnya adalah me-restart server MySQL kita dengan perintah:

adityadees@localhost:~$ sudo /etc/init.d/mysql restart


Apabila semua berjalan lancar, maka kita telah berhasil memindahkan direktori database MySQL kita ke lokasi yang baru yang kita inginkan. Ada kemungkinan cara ini juga berhasil untuk database server MariaDB, tetapi saya belum mencobanya. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba :).

Read More

https://payclick.com/

Contact us for advertising.