Membuka lembaran ini, membuka luka kehilangan kedua kali nya dalam
hidupku.. Kehilangan anugrah terindah dalam diriku dan kehilangan
anugrah terindah dalam hidupku yaitu kamu.. Dalam untaian kata diawal
kalian pasti sudah tau apa yang terjadi, ya lagi dan lagi aku
kehilangan.. Seakan hidupku tak ada habisnya dalam derita sesaat..
Sekali lagi.. Aku tak setiap hari menangis, Aku tak setiap hari menderita, Aku tak setiap hari bersedih bahkan Aku tak setiap hari bermasalah.. Tapi, dalam kesempatan aku menangis, menderita, bersedih, bermasalah itu mengubah segala harapan indah dalam hidupku.. mengubah semuanyaa.. dan membuatku berpikir " Apa lagi yang harus aku lalui untuk mempertahankan kesabaranku TUHAN ? " Dan benar saja.. banyak yang harus aku lalui untuk bersabar.. karena sabar tak pernah berbatas.. orang yang berkata sabar ada batasnya, sesungguhnya dia tak mengerti apa itu sabar.. dan bijaklah dalam mengambil sikap atas sabarku kelak..
-------------------------
Bak putri dari negeri dongeng, seperti namaku.. Ratu, aku mengenakan pakaian terbagusku ( sebenarnya pemberian Tama ) dipadukan dengan sepatu merah dan tas merah marun yang anggun.. Aku sedikit gugup, namun fida meyakinkanku.. Karena sejatinya aku harus mengetahui segala kenyataan, jika memang reza telah dimiliki oleh yang lain, maka hal itu harus selesai sekarang juga agar aku tak bermain dengan pemikiranku sendiri.. Dan aku memantapkan hatiku, apapun yang terjadi aku akan melaluinya dengan bahagia hari ini.. dan aku memang pantas bahagia untuk segala alasan..
Aku gugup didalam taxi, menerka-nerka apakah sudah dekat atau masih jauh.. memperhatikan tampilanku.. dan aku selalu berkata dalam hatiku " Percayalah.. kamu terlihat baik " dan aku benar-benar baik-baik saja untuk fantasiku sejenak.. Aku tak memperbolehkan pemikiran negatif merasuk dalam diriku karena akan membuatku dalam keadaan yang tak baik.. Dan aku justru berpikir bahwa aku akan bertemu dengan dia yang memang aku ingin temui untuk sejenak.. ya aku ingin memandangmu dalam diam untuk sesaat.. dan TUHAN ijinkan aku menikmati seberkas kenangan bahagia bersamanya untuk sesaat walau hanya lewat pandangan yang terekam..
Dan tanpa terasa aku sudah berada dialamat yang diberikan kepadaku.. Berdiri bangunan kecil dengan halaman yang luas ditengah-tengah bangunan kokoh.. terlihat asri dan berbeda.. dan aku menyukainya.. karena mengingatkanku pada rumah dikampungku.. Kupastikan aku siap masuk kedalam rumah ini, yaa aku harus siap masuk.. Aku memberi kabar kepada dia yang mengundangku.. ya sedari tadi aku selalu memberinya kabar dan sepertinya dia menginginkanku datang kesini saat ini juga.. atau mungkin terlambat aku menghubunginyaa..
Aku masih berdiri diteriknya matahari siang kota panas ini, namun tak membuatku menjadi hitam hanya saja sedikit berkeringat dan aku sudah tak memikirkannya karena terlalu gugup.. Dan aku melihat sosok wanita cantik dengan senyum indah mengembang keluar dari rumah mungil ini.. ya TUHAN dia cantik sekali, dan aku berani bertaruh, dia menghabiskan uang banyak untuk merawat wajah dan tubuhnya, bajunya saja sudah terlihat bagus sekali.. sementara aku gadis desa yang masuk ke kota dengan menggantung janji kehidupan lebih baik lagi..
Wajahnya begitu cantik bahkan saat terkena matahari tetap cantik sekali.. dia membuka gerbang dan berkata padaku..
" panas ya queen.. maaf ya lama.. yuk masuk " dan begitu ramahnya dia.. pujaan setiap lelaki.. dan aku hanya tersenyum tolol sambil menganggukkan kepala mengikuti langkahnya menuju kedalam rumah.. Dan kalian bisa bayangkan gadis desa masuk dalam sebuah rumah, pasti memandang kesana kemari, hanya saja bedanya aku memilih diam dan saling memegang tanganku berjalan mengikuti wanita yang membimbingku.. Dan sampailah kami diruangan yang disebut ruang tamu.. Aku hanya terduduk diam disana.. aku tak tak apa yang dipikirkan wanita itu, sedari tadi dia mengajakku berbicara aku hanya melontarkan beberapa kata saja.. Entah apa yang terjadi denganku, namun dia tetap begitu ramah terhadapku dan tidak memandangku sombong atau kampungan.. dan aku bersyukur untuk ini TUHAN..
Dia membawakan ku minuman.. jus sirsak, seperti sudah dipersiapkan untuk kedatanganku.. Dan sepertinya dia sudah tau sebagian dalam diriku..
" kamu suka sirsak kan ? ini aku buatin, tapi nggak tau enak apa nggak ? coba diicip ?"
" eh.. iyaaa.. " aku berkata dengan senyum canggungku
" ayoo diicip kak " dia memanggilku kak dan semakin membuatku heran.. namun apalah artinyaa.. akhirnya aku meminum jus yang dibuatkannya dan meletakkannya kembali tanpa berkata.. namun dia memandangku dengan lekat.. sementara aku seperti orang bingung..
" gimana kak ?" dia bertanya
" eh "
" iyaa.. rasanya gimana ?"
" oh.. enak kok.. enak banget " aku tersenyum kepadanya dan sudah mulai bisa membiasakan diriku
" waaah.. padahal susah juga buat jusnya.. untung ajah kakak suka "
" iyaaa " aku tersenyum melihat ketulusannya,
Dan hal ini semakin membuatku bingung akan semuanya.. Apa tujuanku disini ? Kenapa aku harus ada disini ? Dimana reza ? Dan kepana wanita ini tidak membahas tentang reza ? Dan kenapa dia begitu baik terhadapku ? Apa maksudnya semua ini ? Dia banyak bercerita kalau reza sering menceritakan tentangku, bahwa aku wanita yang mampu membuatnya tertarik dengan wanita semasa hidupnya dan bahwa aku wanita yang mampu membuatnya mengukir senyum indah.. Dan betapa bahagianya dia mengenalku bahkan dia sering berkata kepada wanita ini bahwa dia harus menjadi diriku.. Dan apa dibalik semua ini..
Dia terus bercerita dan membahas tentangku bahkan senyuman selalu terukir diwajahnya, dan tak ada tanda-tanda kehidupan lain dirumah ini.. Aku hanya berusaha menjadi diriku dalam situasi seperti ini, menemaninya berbicara dan sesekali menjawab pertanyaan yang memang dia tanyakan..
Dan.. seperti terdengar sayup suara motor dari depan rumah.. Seketika ekspresi wanita yang ada dihadapanku berubah menajdi rona bahagia sekali..
" nah.. yang ditunggu udah pulang kak " dia berkata dengan senyumnya yang ringan.
ya TUHAN.. apakah ini nyata.? apakah ini saatnya aku bertemu dengannya ? apakah ini sungguh nyata.? Jika iya, hentikan waktu saat aku bertemu dengannya agar aku bsia memandangnya sepuas hatiku ini TUHAN.. aku menangis dalam hati entah itu bahagia atau sedih dan entah apalah namanyaa.. aku serasa akan membeku di sofa ini saat ini juga saat mendengar derap langkah memasuki rumah.. terasa semuanya hening hanya kedatangannya yang aku harapkan.. dan terasa semua yang ada dipikiran ku lenyap.. angan akan melakukan bertanya atau apapun saat bertemu dengannya lenyap seketika membeku dalam kebisuanku menanti kedatangannya memasuki rumah ini.. yaa.. rumah untuk pertemuan yang selama ini aku harapkan.. rumah yang menjadi saksi kisah sedih keduaku dan rumah dimana harapan bahagia itu ada..
" lama amat sampeknya kak.. dibilang cepet juga " dia berkata ke sosok yang mungkin sekarang sudah ada disekitar kami..
Dan aku menoleh kearah sosok yang diajaknya berkata.. begitupun sosok itu.. Saat itu aku sadar bahwa ada sesuatu yang selama ini aku pikir hanya kebetulan semata, namun ternyata aku yang tak tahu bahwa ini nyata.. Dan aku mengaitkan dengan segala kebingungan yang ada hari ini..
Sementara aku dan dia saling bertatap.. dan hening yang ada dalam kerinduan ini.. Dia yang aku harapkan ternyata pernah hadir dalam hidupku.. Sejenak pemikiran ku menuntunku untuk kejadian manis yang pernah terukir olehnya.. Dan benar saja aku menguntai air mata saat mengingat waktu bersama dengannya hinggah perjumpaan tak terduga ini bahkan saat menulis ini pun aku masih mengalirkan air mata.. Entah apa makna dari air mata ini, aku pun tak mengetahuinyaa..
Dan.. Biarkan kebisuan kami memberitahukannyaa.. Biarkan kisah ini berjalan dengan kehendak TUHAN... karena TUHAN punya rencana dibalik rencanan manusia..
Sekali lagi.. Aku tak setiap hari menangis, Aku tak setiap hari menderita, Aku tak setiap hari bersedih bahkan Aku tak setiap hari bermasalah.. Tapi, dalam kesempatan aku menangis, menderita, bersedih, bermasalah itu mengubah segala harapan indah dalam hidupku.. mengubah semuanyaa.. dan membuatku berpikir " Apa lagi yang harus aku lalui untuk mempertahankan kesabaranku TUHAN ? " Dan benar saja.. banyak yang harus aku lalui untuk bersabar.. karena sabar tak pernah berbatas.. orang yang berkata sabar ada batasnya, sesungguhnya dia tak mengerti apa itu sabar.. dan bijaklah dalam mengambil sikap atas sabarku kelak..
-------------------------
Bak putri dari negeri dongeng, seperti namaku.. Ratu, aku mengenakan pakaian terbagusku ( sebenarnya pemberian Tama ) dipadukan dengan sepatu merah dan tas merah marun yang anggun.. Aku sedikit gugup, namun fida meyakinkanku.. Karena sejatinya aku harus mengetahui segala kenyataan, jika memang reza telah dimiliki oleh yang lain, maka hal itu harus selesai sekarang juga agar aku tak bermain dengan pemikiranku sendiri.. Dan aku memantapkan hatiku, apapun yang terjadi aku akan melaluinya dengan bahagia hari ini.. dan aku memang pantas bahagia untuk segala alasan..
Aku gugup didalam taxi, menerka-nerka apakah sudah dekat atau masih jauh.. memperhatikan tampilanku.. dan aku selalu berkata dalam hatiku " Percayalah.. kamu terlihat baik " dan aku benar-benar baik-baik saja untuk fantasiku sejenak.. Aku tak memperbolehkan pemikiran negatif merasuk dalam diriku karena akan membuatku dalam keadaan yang tak baik.. Dan aku justru berpikir bahwa aku akan bertemu dengan dia yang memang aku ingin temui untuk sejenak.. ya aku ingin memandangmu dalam diam untuk sesaat.. dan TUHAN ijinkan aku menikmati seberkas kenangan bahagia bersamanya untuk sesaat walau hanya lewat pandangan yang terekam..
Dan tanpa terasa aku sudah berada dialamat yang diberikan kepadaku.. Berdiri bangunan kecil dengan halaman yang luas ditengah-tengah bangunan kokoh.. terlihat asri dan berbeda.. dan aku menyukainya.. karena mengingatkanku pada rumah dikampungku.. Kupastikan aku siap masuk kedalam rumah ini, yaa aku harus siap masuk.. Aku memberi kabar kepada dia yang mengundangku.. ya sedari tadi aku selalu memberinya kabar dan sepertinya dia menginginkanku datang kesini saat ini juga.. atau mungkin terlambat aku menghubunginyaa..
Aku masih berdiri diteriknya matahari siang kota panas ini, namun tak membuatku menjadi hitam hanya saja sedikit berkeringat dan aku sudah tak memikirkannya karena terlalu gugup.. Dan aku melihat sosok wanita cantik dengan senyum indah mengembang keluar dari rumah mungil ini.. ya TUHAN dia cantik sekali, dan aku berani bertaruh, dia menghabiskan uang banyak untuk merawat wajah dan tubuhnya, bajunya saja sudah terlihat bagus sekali.. sementara aku gadis desa yang masuk ke kota dengan menggantung janji kehidupan lebih baik lagi..
Wajahnya begitu cantik bahkan saat terkena matahari tetap cantik sekali.. dia membuka gerbang dan berkata padaku..
" panas ya queen.. maaf ya lama.. yuk masuk " dan begitu ramahnya dia.. pujaan setiap lelaki.. dan aku hanya tersenyum tolol sambil menganggukkan kepala mengikuti langkahnya menuju kedalam rumah.. Dan kalian bisa bayangkan gadis desa masuk dalam sebuah rumah, pasti memandang kesana kemari, hanya saja bedanya aku memilih diam dan saling memegang tanganku berjalan mengikuti wanita yang membimbingku.. Dan sampailah kami diruangan yang disebut ruang tamu.. Aku hanya terduduk diam disana.. aku tak tak apa yang dipikirkan wanita itu, sedari tadi dia mengajakku berbicara aku hanya melontarkan beberapa kata saja.. Entah apa yang terjadi denganku, namun dia tetap begitu ramah terhadapku dan tidak memandangku sombong atau kampungan.. dan aku bersyukur untuk ini TUHAN..
Dia membawakan ku minuman.. jus sirsak, seperti sudah dipersiapkan untuk kedatanganku.. Dan sepertinya dia sudah tau sebagian dalam diriku..
" kamu suka sirsak kan ? ini aku buatin, tapi nggak tau enak apa nggak ? coba diicip ?"
" eh.. iyaaa.. " aku berkata dengan senyum canggungku
" ayoo diicip kak " dia memanggilku kak dan semakin membuatku heran.. namun apalah artinyaa.. akhirnya aku meminum jus yang dibuatkannya dan meletakkannya kembali tanpa berkata.. namun dia memandangku dengan lekat.. sementara aku seperti orang bingung..
" gimana kak ?" dia bertanya
" eh "
" iyaa.. rasanya gimana ?"
" oh.. enak kok.. enak banget " aku tersenyum kepadanya dan sudah mulai bisa membiasakan diriku
" waaah.. padahal susah juga buat jusnya.. untung ajah kakak suka "
" iyaaa " aku tersenyum melihat ketulusannya,
Dan hal ini semakin membuatku bingung akan semuanya.. Apa tujuanku disini ? Kenapa aku harus ada disini ? Dimana reza ? Dan kepana wanita ini tidak membahas tentang reza ? Dan kenapa dia begitu baik terhadapku ? Apa maksudnya semua ini ? Dia banyak bercerita kalau reza sering menceritakan tentangku, bahwa aku wanita yang mampu membuatnya tertarik dengan wanita semasa hidupnya dan bahwa aku wanita yang mampu membuatnya mengukir senyum indah.. Dan betapa bahagianya dia mengenalku bahkan dia sering berkata kepada wanita ini bahwa dia harus menjadi diriku.. Dan apa dibalik semua ini..
Dia terus bercerita dan membahas tentangku bahkan senyuman selalu terukir diwajahnya, dan tak ada tanda-tanda kehidupan lain dirumah ini.. Aku hanya berusaha menjadi diriku dalam situasi seperti ini, menemaninya berbicara dan sesekali menjawab pertanyaan yang memang dia tanyakan..
Dan.. seperti terdengar sayup suara motor dari depan rumah.. Seketika ekspresi wanita yang ada dihadapanku berubah menajdi rona bahagia sekali..
" nah.. yang ditunggu udah pulang kak " dia berkata dengan senyumnya yang ringan.
ya TUHAN.. apakah ini nyata.? apakah ini saatnya aku bertemu dengannya ? apakah ini sungguh nyata.? Jika iya, hentikan waktu saat aku bertemu dengannya agar aku bsia memandangnya sepuas hatiku ini TUHAN.. aku menangis dalam hati entah itu bahagia atau sedih dan entah apalah namanyaa.. aku serasa akan membeku di sofa ini saat ini juga saat mendengar derap langkah memasuki rumah.. terasa semuanya hening hanya kedatangannya yang aku harapkan.. dan terasa semua yang ada dipikiran ku lenyap.. angan akan melakukan bertanya atau apapun saat bertemu dengannya lenyap seketika membeku dalam kebisuanku menanti kedatangannya memasuki rumah ini.. yaa.. rumah untuk pertemuan yang selama ini aku harapkan.. rumah yang menjadi saksi kisah sedih keduaku dan rumah dimana harapan bahagia itu ada..
" lama amat sampeknya kak.. dibilang cepet juga " dia berkata ke sosok yang mungkin sekarang sudah ada disekitar kami..
Dan aku menoleh kearah sosok yang diajaknya berkata.. begitupun sosok itu.. Saat itu aku sadar bahwa ada sesuatu yang selama ini aku pikir hanya kebetulan semata, namun ternyata aku yang tak tahu bahwa ini nyata.. Dan aku mengaitkan dengan segala kebingungan yang ada hari ini..
Sementara aku dan dia saling bertatap.. dan hening yang ada dalam kerinduan ini.. Dia yang aku harapkan ternyata pernah hadir dalam hidupku.. Sejenak pemikiran ku menuntunku untuk kejadian manis yang pernah terukir olehnya.. Dan benar saja aku menguntai air mata saat mengingat waktu bersama dengannya hinggah perjumpaan tak terduga ini bahkan saat menulis ini pun aku masih mengalirkan air mata.. Entah apa makna dari air mata ini, aku pun tak mengetahuinyaa..
Dan.. Biarkan kebisuan kami memberitahukannyaa.. Biarkan kisah ini berjalan dengan kehendak TUHAN... karena TUHAN punya rencana dibalik rencanan manusia..
No comments:
Post a Comment
Komentar yang bermutu Insyaallah akan mendapatkan berkah