Ardi, haris dan aya datang untuk menggantikanku dan tama menjaga tara..
Entah kebetulan atau bagaimana nama tara dan tama hanya berbeda huruf
saja.. ya anggap saja ini kebetulan belaka..
" kamu mau balik kekos dulu queen ?" aya bertanya kepadaku
" iya kayaknya, mau jumpain anda dulu.. besok atau lusa dia mau balik soalnya "
" balik kemana ? " ardi bertanya heran
" balik ke M*d** lah.. "
" looh.. ngapain ?" aya bertanya penasaran
" yaa pulang dulu kesana.. aku kan lagi jagain tara.. jadi daripada dia sendirian mending aku balikin ajah dulu.. lagian masuk kuliahnya masih lama kok "
" ooh.. iya juga sih.. " aya mengerti " trus balik sama siapa nih kamu ?" haris bertanya " mau diantar ?"
" sama aku " tiba2 tama mengeluarkan suaranya dengan santainya tanpa mengubah posisinya dihadapan TV, sementara aya.. karena dia cewek dia lebih peka dari anak cowok, dia berbisik menyelidik kepadaku " siapa.? cowokmu ?" dengan tatapan penasaran " bukan, panjang ceritanya.. kapan2 ajah ya " dia mengangguk mengerti.. sementara ardi dan haris hanya memilih diam dari samberan tama.
" aku diantar dia ar.. lagian nggak enak repotin kalian " aku mencoba menepis perasaan tak enak diantara kami
" kamu, kayak sama siapa ajah queen pake sungkan " ardi menambahkan
" tau nih.. santai ajahlah.. " haris menambahkan
" yodah yaa.. aku balik dulu ya.. takut nggak keburu soalnya kekos lagi nemuin anda " Aku bermpamitan dan mengambil barang yang akan aku bawa pulang.
" iyaa.. hati2 ya queen "
" iyaa.. titip sampe malam yaa.. ntar aku tidur sini lagi kok "
" iyaa.. santai ajah.. fokus kerja ajah geh kamuny, kan ada kita disini " aya menenangkanku. Aku tersenyum dan berpamitan.. dan tama hanya dengan cueknya berlalu.. dasar anak aneh..
-----------
" kamu kenapa sih ?"
" kenapa apanya ?"
" iyaa.. jutek banget sama anak2 "
" biasa ajah kok.. "
" apanya biasa ajah.. jutek gitu loh. "
" udah aah nggak usah dibahas lah "
" aneeeh "
" emang.. " udah buruan jalannya.. lama amat..
" diiih.. tungguin dong.. namanya juga cewek ya wajar lama "
" cewek apa karena pendek " dia menertawakanku
" main fisik laah.. iyaa emang pendek trus kenapa ?"
" nggak apa sih.. suka ajah liat kamu ngomel "
" sialan kamu "
" naaah.. mala dimaki "
" abisnya kamu nyebelin pake banget "
" kayak sendirinya nggak ajah "
" gitu kamu mau deket2 aku "
" ya gitu deh "
Dia trus berjalan tanpa menungguku dan sampai di depan mobil duluan..
" ayooo buruan "
" iyaa.. tungguin "
" tinggal nihh "
" yodaah tinggal sana, pergi ajah san nggak usah balik lagi "
" diiihh.. ngambek "
" bodok "
" udaah aah jelek kalo ngambek " dia tersenyum jahil kepadaku
" abisnya.. tadi malam ajah baik.. sekarangnya jahat banget " aku memanyunkan bibirku
" bercanda loh.. udah yuk " dia membuka pintu mobilnya sambil tersenyum padaku, aku hanya sewot masuk kedalam mobilnya.
Sepanjang jalan aku memilih diam, masih sebal dengan tingkahnya yang aneh.. kadang dia seperti orang normal yang bisa tersenyum kepadaku dan berbicara dengan gampangnya tapi terkadang dia larut dalam kesendiriannya, tatapan dingin nan senduh yang kadang terasa menvonis ku.. ntahlah dia sedikit aneh..
" kos mu dimana ?"
" eeh... di TMB 7x.. tau ?" dia membuyarkan lamunanku
" daerah Mulyo**** ya ? deket KFC nggak ?"
" kok kamu tau ? nggak sih.. depan kampus I** pas "
" ooh.. kuliah disitu juga ?"
" iyaa.. kok tanya lagi.. udah tau aku kos kawasan situ ya pasti kuliah disitulah " aku menjawab sewot
" temenku anak Un*r kos disitu juga.. jadi nggak semua anak yg kos situ anak I** kan ?"
" iyaa deh.. kebanyakan "
" gitu dong.. ini masuknya lewat perumahan apa bunderan Mulyo**** ?"
" dari perumahan ajah lebih deket.. "
" okeee "
Dia sudah tau tujuan kami selanjutnya, dan aku memilih diam begitu juga dia.. Kulirik dia, sepertinya tersimpan beberapa kenangan dari jalan yang kami lalui.. sepertinya dia sama denganku.. tak butuh banyak penjelasan, dia sudah tau dimana kosan ku..
" aku masuk dulu ya.. kamu mau nunggu dimana ?"
" disini ajah deh "
" yakin.? nggak nunggu di teras kosan ku ?" Dia melihat sejenak sekeliling kosanku, bukan melihat menyelidiki tapi ada sesuatu yang tersimpan dalam dirinya, ingatannya tapi entah apa.. aku tak mengerti..
"nggak, disini ajah.. "
" okee.. tunggu yaa " dia hanya diam membisu.. sepertinya penyakitnya kumat lagi.. dan aku lebih memilih masuk kedalam kosanku..
--------------
Aku berjalan kearah kamarku, kulihat pintunya terbuka. sepertinya anda ada didalam, sedang apa dia.? adik manjaku yang kadang menjengkelkan sekali.. Aku masuk pintu kamar sambil mengucap salam, seketika entah kekuatan besar darimana dia bangkit dar kasurnya dan memelukku dengan erat " makasih kak... kakak bak banget " dia mendaratkan ciuman mautnya ke pipiku dan dia tau aku tak akan suka " udaah.. nggak usah pake cium.. geli tau " aku berusaha melepaskan pelukannya tak mau jika dia mulai menciumi ku lagi " nggak apalah.. kan anda suka "
" udaah.. kakak mau mandi dulu, mau kerja.. tiketmu gimana ?"
" udah dapet kok.. murah juga.."
" kapan jadinya ?"
" aku ambil yang besok sore kak, sampe sana malam.. agak murah soalnya.."
" ooh.. yodah.. sendiri kebandara bisa.?"
" bisa dong.. tinggal tlp taxi ajah.."
" yaudah..eh.. trus bayarnya ?"
" udah.. kan uang anda masih ada.. jadi tinggal kakak ganti ajah " dia menjelaskan dengan senyuman
" waah.. pas lah.. ngapain kakak ganti.. wong kamu ada duit ajah kok " aku mencoba menggodanya sambil mengambil handukku
" iiih.. nggak mau.. digantilah kak " dia merengek seperti anak kecil.
" cuciin dulu baju kakak sebelum pulang.. baru diganti "
" iiih.. nggak mau.. baju kakak kan banyak "
" yodah.. tak usah diganti.. gampangkan.. mandi dulu yaa.. daaahh " aku melagkahkan kaki keluar pintu kamarku
" kak.. " suara anda melemah
" kenapa ?" aku bingung melihat ekspresinya
" kakak pake baju siapa.? kok tumben cewek banget.? mana dres lagi.."
" eeh.. ini punya temen kok.. kan kakak nggak bawa baju "
" ooh.. kok aneh yaa.. kayak memang bajunya kakak banget "
" eeh.. masak sih ? bagus yaa ? besok2 pake beginian ajah deh "
" mulai deh.. baru dibilang gitu.. langsung mau pake begituan muluk "
" kan biar tambah cantik "
" yeee.. udah mandi sana kak.. keburu telat kerjanya "
" tumben disemangati.. biasanya di berati "
" kan bentar lagi pulang.." dia menjawab sambil tersenyum seperti orang gila
" kebanyakan senyum gila nanti " aku meninggalkannya dikamar.. bergegas membersihkan badanku.. kasian tama menungguku diluar..
--------------
" buru2 amat kaka, baru juga balik kekos ?"
" iyaa.. kakak sama temen, kasian nunggu didepan kos "
" ooh.. pantesan.. cakep nggak ?"
" cakep.. napa.? mau ?"
" nggak ah.. malas.. "
" yeee.. nanya.. ditawarin ogah.. aneh "
" lebih aneh kakak, disukain cowok pada ditolak semua.. cakep padahal.. sampe datang2 kerumah juga "
" ada yg lebih penting dari itu lah "
" apa kak ?"
" ntar juga anda tau.. "
" iih.. curang.. " dia sudah manyun melanjutkan membaca bukunya. aku hanya tersenyum melihat tingkahnya..
Aku mempercepat mebereskan baju kerjaku.. kali ini aku memilihnya memakai dari kosan.. Karena aku juga diantar naik mobil dan lebih mengirit baju.. Anak kos yang berpikir irit..
" itu baju kerjanya kak ?"
" eh.. iya nda.. kenapa ?"
" kok sexy sih.. nggak ada yang lain ya ?"
" kan pake stoking dek.. lagian kakak kan nggak nunggang nungging.. trus pake kaos dalem juga "
" iyaa sih..asal nggak digodain ajah kakaknya "
" nggak kok.. kakak berangkat ya "
" nggak make up kak.? nggak pake jaket.?"
" disana ajah make upnya.. jaketnya di rumah sakit sih.. kalo pake yang baru sayang..pergi yaa.. baik2 disini.. " aku tertawa ke anda sambil berlalu
" irit kok sama jaket.. hati2 kakak nyaa " suara anda terdengar nyaring dari depan kamar.. sepertinya dia bersemangat untuk pulang..
Aku mempercepat langkahku.. agak susah memang hendak berlari dengan rok dan sepatu yang berhak ditambah baju yang tidak leluasa untuk digerakan tapi apa boleh buat sambil sesekali menurunkan rokku aku berjalan cepat menuju tama, tidak enak membiarkannya menunggu terlalu lama.. Dia mungkin melihatku dari dalam mobilnya, aku menghampiri dan masuk kedalamnya.
" lama ya ? sorry yaa "
" nggak kok.. cepet mala.. biasanya cewek lebih lama dari ini " dia berkata datar
" nyindir nih.. "
" nggak.. serius.. kamu termasuk cepet "
" syukurlah.. makasih yaa "
" ini langsung ke kafe ?"
" iyaa.. emang mau kemana lagi "
" kali ajah kemana gitu "
" bisa dipecat aku kalo bolos.."
" nanti aku ijinin deh.. "
" apaan sih.. udah aah.. ayuk ke kafe "
" iyaaa... iyaaa.. "
Kami pergi ke kafe tempatku bekerja.. kafe dimana pertama kali aku melihatnya dan dia berbicara denganku..
-----------------
" makasih ya tamtam " aku tersenyum kepadanya
" heh.. tamtam ?"
" iyaa.. lucu ajah manggilnya gitu "
" lucu yaa.. okee.. kalo kamu aku panggil entok mau ?"
" iih.. kok entok.. namaku kan queen.. kok jadi entok pula " protesku
" iyaaa queentok.. jadi entok.. mau ? lagian bibirmu kayak entok.. bawel.."
" iissh.. bodok ah.. aku masuk dulu "
" yee ngambekan.. "
" bodok " aku keluar dari mobil meninggalkannya yang tersenyum melihat tingkahku.. dasar anak menyebalkan, baru juga kenal sudah memberi julukan kepadaku.. entok lagi.. sialan..
" kamu mau balik kekos dulu queen ?" aya bertanya kepadaku
" iya kayaknya, mau jumpain anda dulu.. besok atau lusa dia mau balik soalnya "
" balik kemana ? " ardi bertanya heran
" balik ke M*d** lah.. "
" looh.. ngapain ?" aya bertanya penasaran
" yaa pulang dulu kesana.. aku kan lagi jagain tara.. jadi daripada dia sendirian mending aku balikin ajah dulu.. lagian masuk kuliahnya masih lama kok "
" ooh.. iya juga sih.. " aya mengerti " trus balik sama siapa nih kamu ?" haris bertanya " mau diantar ?"
" sama aku " tiba2 tama mengeluarkan suaranya dengan santainya tanpa mengubah posisinya dihadapan TV, sementara aya.. karena dia cewek dia lebih peka dari anak cowok, dia berbisik menyelidik kepadaku " siapa.? cowokmu ?" dengan tatapan penasaran " bukan, panjang ceritanya.. kapan2 ajah ya " dia mengangguk mengerti.. sementara ardi dan haris hanya memilih diam dari samberan tama.
" aku diantar dia ar.. lagian nggak enak repotin kalian " aku mencoba menepis perasaan tak enak diantara kami
" kamu, kayak sama siapa ajah queen pake sungkan " ardi menambahkan
" tau nih.. santai ajahlah.. " haris menambahkan
" yodah yaa.. aku balik dulu ya.. takut nggak keburu soalnya kekos lagi nemuin anda " Aku bermpamitan dan mengambil barang yang akan aku bawa pulang.
" iyaa.. hati2 ya queen "
" iyaa.. titip sampe malam yaa.. ntar aku tidur sini lagi kok "
" iyaa.. santai ajah.. fokus kerja ajah geh kamuny, kan ada kita disini " aya menenangkanku. Aku tersenyum dan berpamitan.. dan tama hanya dengan cueknya berlalu.. dasar anak aneh..
-----------
" kamu kenapa sih ?"
" kenapa apanya ?"
" iyaa.. jutek banget sama anak2 "
" biasa ajah kok.. "
" apanya biasa ajah.. jutek gitu loh. "
" udah aah nggak usah dibahas lah "
" aneeeh "
" emang.. " udah buruan jalannya.. lama amat..
" diiih.. tungguin dong.. namanya juga cewek ya wajar lama "
" cewek apa karena pendek " dia menertawakanku
" main fisik laah.. iyaa emang pendek trus kenapa ?"
" nggak apa sih.. suka ajah liat kamu ngomel "
" sialan kamu "
" naaah.. mala dimaki "
" abisnya kamu nyebelin pake banget "
" kayak sendirinya nggak ajah "
" gitu kamu mau deket2 aku "
" ya gitu deh "
Dia trus berjalan tanpa menungguku dan sampai di depan mobil duluan..
" ayooo buruan "
" iyaa.. tungguin "
" tinggal nihh "
" yodaah tinggal sana, pergi ajah san nggak usah balik lagi "
" diiihh.. ngambek "
" bodok "
" udaah aah jelek kalo ngambek " dia tersenyum jahil kepadaku
" abisnya.. tadi malam ajah baik.. sekarangnya jahat banget " aku memanyunkan bibirku
" bercanda loh.. udah yuk " dia membuka pintu mobilnya sambil tersenyum padaku, aku hanya sewot masuk kedalam mobilnya.
Sepanjang jalan aku memilih diam, masih sebal dengan tingkahnya yang aneh.. kadang dia seperti orang normal yang bisa tersenyum kepadaku dan berbicara dengan gampangnya tapi terkadang dia larut dalam kesendiriannya, tatapan dingin nan senduh yang kadang terasa menvonis ku.. ntahlah dia sedikit aneh..
" kos mu dimana ?"
" eeh... di TMB 7x.. tau ?" dia membuyarkan lamunanku
" daerah Mulyo**** ya ? deket KFC nggak ?"
" kok kamu tau ? nggak sih.. depan kampus I** pas "
" ooh.. kuliah disitu juga ?"
" iyaa.. kok tanya lagi.. udah tau aku kos kawasan situ ya pasti kuliah disitulah " aku menjawab sewot
" temenku anak Un*r kos disitu juga.. jadi nggak semua anak yg kos situ anak I** kan ?"
" iyaa deh.. kebanyakan "
" gitu dong.. ini masuknya lewat perumahan apa bunderan Mulyo**** ?"
" dari perumahan ajah lebih deket.. "
" okeee "
Dia sudah tau tujuan kami selanjutnya, dan aku memilih diam begitu juga dia.. Kulirik dia, sepertinya tersimpan beberapa kenangan dari jalan yang kami lalui.. sepertinya dia sama denganku.. tak butuh banyak penjelasan, dia sudah tau dimana kosan ku..
" aku masuk dulu ya.. kamu mau nunggu dimana ?"
" disini ajah deh "
" yakin.? nggak nunggu di teras kosan ku ?" Dia melihat sejenak sekeliling kosanku, bukan melihat menyelidiki tapi ada sesuatu yang tersimpan dalam dirinya, ingatannya tapi entah apa.. aku tak mengerti..
"nggak, disini ajah.. "
" okee.. tunggu yaa " dia hanya diam membisu.. sepertinya penyakitnya kumat lagi.. dan aku lebih memilih masuk kedalam kosanku..
--------------
Aku berjalan kearah kamarku, kulihat pintunya terbuka. sepertinya anda ada didalam, sedang apa dia.? adik manjaku yang kadang menjengkelkan sekali.. Aku masuk pintu kamar sambil mengucap salam, seketika entah kekuatan besar darimana dia bangkit dar kasurnya dan memelukku dengan erat " makasih kak... kakak bak banget " dia mendaratkan ciuman mautnya ke pipiku dan dia tau aku tak akan suka " udaah.. nggak usah pake cium.. geli tau " aku berusaha melepaskan pelukannya tak mau jika dia mulai menciumi ku lagi " nggak apalah.. kan anda suka "
" udaah.. kakak mau mandi dulu, mau kerja.. tiketmu gimana ?"
" udah dapet kok.. murah juga.."
" kapan jadinya ?"
" aku ambil yang besok sore kak, sampe sana malam.. agak murah soalnya.."
" ooh.. yodah.. sendiri kebandara bisa.?"
" bisa dong.. tinggal tlp taxi ajah.."
" yaudah..eh.. trus bayarnya ?"
" udah.. kan uang anda masih ada.. jadi tinggal kakak ganti ajah " dia menjelaskan dengan senyuman
" waah.. pas lah.. ngapain kakak ganti.. wong kamu ada duit ajah kok " aku mencoba menggodanya sambil mengambil handukku
" iiih.. nggak mau.. digantilah kak " dia merengek seperti anak kecil.
" cuciin dulu baju kakak sebelum pulang.. baru diganti "
" iiih.. nggak mau.. baju kakak kan banyak "
" yodah.. tak usah diganti.. gampangkan.. mandi dulu yaa.. daaahh " aku melagkahkan kaki keluar pintu kamarku
" kak.. " suara anda melemah
" kenapa ?" aku bingung melihat ekspresinya
" kakak pake baju siapa.? kok tumben cewek banget.? mana dres lagi.."
" eeh.. ini punya temen kok.. kan kakak nggak bawa baju "
" ooh.. kok aneh yaa.. kayak memang bajunya kakak banget "
" eeh.. masak sih ? bagus yaa ? besok2 pake beginian ajah deh "
" mulai deh.. baru dibilang gitu.. langsung mau pake begituan muluk "
" kan biar tambah cantik "
" yeee.. udah mandi sana kak.. keburu telat kerjanya "
" tumben disemangati.. biasanya di berati "
" kan bentar lagi pulang.." dia menjawab sambil tersenyum seperti orang gila
" kebanyakan senyum gila nanti " aku meninggalkannya dikamar.. bergegas membersihkan badanku.. kasian tama menungguku diluar..
--------------
" buru2 amat kaka, baru juga balik kekos ?"
" iyaa.. kakak sama temen, kasian nunggu didepan kos "
" ooh.. pantesan.. cakep nggak ?"
" cakep.. napa.? mau ?"
" nggak ah.. malas.. "
" yeee.. nanya.. ditawarin ogah.. aneh "
" lebih aneh kakak, disukain cowok pada ditolak semua.. cakep padahal.. sampe datang2 kerumah juga "
" ada yg lebih penting dari itu lah "
" apa kak ?"
" ntar juga anda tau.. "
" iih.. curang.. " dia sudah manyun melanjutkan membaca bukunya. aku hanya tersenyum melihat tingkahnya..
Aku mempercepat mebereskan baju kerjaku.. kali ini aku memilihnya memakai dari kosan.. Karena aku juga diantar naik mobil dan lebih mengirit baju.. Anak kos yang berpikir irit..
" itu baju kerjanya kak ?"
" eh.. iya nda.. kenapa ?"
" kok sexy sih.. nggak ada yang lain ya ?"
" kan pake stoking dek.. lagian kakak kan nggak nunggang nungging.. trus pake kaos dalem juga "
" iyaa sih..asal nggak digodain ajah kakaknya "
" nggak kok.. kakak berangkat ya "
" nggak make up kak.? nggak pake jaket.?"
" disana ajah make upnya.. jaketnya di rumah sakit sih.. kalo pake yang baru sayang..pergi yaa.. baik2 disini.. " aku tertawa ke anda sambil berlalu
" irit kok sama jaket.. hati2 kakak nyaa " suara anda terdengar nyaring dari depan kamar.. sepertinya dia bersemangat untuk pulang..
Aku mempercepat langkahku.. agak susah memang hendak berlari dengan rok dan sepatu yang berhak ditambah baju yang tidak leluasa untuk digerakan tapi apa boleh buat sambil sesekali menurunkan rokku aku berjalan cepat menuju tama, tidak enak membiarkannya menunggu terlalu lama.. Dia mungkin melihatku dari dalam mobilnya, aku menghampiri dan masuk kedalamnya.
" lama ya ? sorry yaa "
" nggak kok.. cepet mala.. biasanya cewek lebih lama dari ini " dia berkata datar
" nyindir nih.. "
" nggak.. serius.. kamu termasuk cepet "
" syukurlah.. makasih yaa "
" ini langsung ke kafe ?"
" iyaa.. emang mau kemana lagi "
" kali ajah kemana gitu "
" bisa dipecat aku kalo bolos.."
" nanti aku ijinin deh.. "
" apaan sih.. udah aah.. ayuk ke kafe "
" iyaaa... iyaaa.. "
Kami pergi ke kafe tempatku bekerja.. kafe dimana pertama kali aku melihatnya dan dia berbicara denganku..
-----------------
" makasih ya tamtam " aku tersenyum kepadanya
" heh.. tamtam ?"
" iyaa.. lucu ajah manggilnya gitu "
" lucu yaa.. okee.. kalo kamu aku panggil entok mau ?"
" iih.. kok entok.. namaku kan queen.. kok jadi entok pula " protesku
" iyaaa queentok.. jadi entok.. mau ? lagian bibirmu kayak entok.. bawel.."
" iissh.. bodok ah.. aku masuk dulu "
" yee ngambekan.. "
" bodok " aku keluar dari mobil meninggalkannya yang tersenyum melihat tingkahku.. dasar anak menyebalkan, baru juga kenal sudah memberi julukan kepadaku.. entok lagi.. sialan..
No comments:
Post a Comment
Komentar yang bermutu Insyaallah akan mendapatkan berkah