Rindu - AdityaDees

Hot

https://publishers.chitika.com/

Contact us for advertising.

09 August 2014

Rindu

Hari-hariku berjalan seperti biasa, fida dan beberapa teman kerja lain menghargai keputusanku untuk berjalan lurus dan mereka justru senang berteman denganku, karena aku tak memandang mereka sebelah mata atau merubah sikap bahkan aku tak mengusik masalah pribadi mereka.. Tara masih begitu baik denganku, dia selalu berusaha menjadi tara yang menyenangkan bagiku, sementara reza kami sudah jarang mengobrol hanya menghabiskan beberapa waktu percakapan singkat karena dia sibuk dan aku juga.. Anda akan tiba disini dalam beberapa hari lagi.. Aku membagi waktuku menjadi SC Ospek dan bekerja, karena jika aku tak menjadi aktivis kampus, Semua beasiswa yang diberikan *str* akan dicabut tanpa ampun dan aku juga harus belajar giat tentunya.. Sedikit melelahkan ya.. Tapi aku tak boleh lelah dan mencoba istirahat.. Karena jika aku lelah dan istirahat semua akan sia-sia saja.

Keluarga ku yang jauh disana, mereka tetap bahagia.. penuh cinta dan kasih sayang dan aku bersyukur mereka bisa menikmati segala yang kami punya.. sampai saat ini aku masih bersyukur atas cinta dan sayang mereka yang begitu indah.. yaa.. Terimakasih TUHAN kau lahirkan aku dalam keluarga yang indah dan penuh cinta ini..

Dan.. sosok itu tak pernah kulihat lagi.. entahlah, mungkin dia sedang lelah dan memilih untuk tak mengunjungi kafe lagi.. aku juga tak begitu suka tersenyum saat dikafe, menurutin saran dari rio..

------------
" halo " aku mengangkat tlp ku yang sudah berdering sejak tadi
" kak, kok lama amat angkatnya ?" terdengar suara anda yang merajuk dari kejauhan.
" lagi masak tadi, ini pake hape siapa ?"
" masak apa kak ? enak nggak ?" dia sudah bersemangat bertanya masakanku dan melupakan pertanyaanku.
" masak tempe penyet sama ikan asin, eh.. jawab loh. hape siapa ini ?"
" enaaknyaa... ini hape anda kak.. buat dijalan nanti pas mau kesana "
" mama kan masakannya enak loh, minta masakin geh.. kapan belinya dek ?"
" kemaren.. pakek duit anda loh.. " dia bercerita kegirangan
" ya baguslah.. " aku menjawab dengan nada yang sangat biasa
" iyaa.. gitu doang responnya " dia mulai merajuk dari kejauhan.
" hahahaa.. iyaa.. selamat ya adekku, gitu baru anak pinter.. bisa beli hape pake duit sendiri.. tapi bener nggak duit sendiri ?"
" iiih.. kakak.. iyalaah.. anda kemaren bisnis pulsa kecil2an pake hape mama.. kumpul2 duit sampe lama.. makannya bisa beli nih hape "
" pasti mahal ya ?"
" iya kak " dia sudah menjawab dengan cengiran kudanya
" udah taulah kalo anda.."
" kan pake duit sendiri kak,. "
" walopun.. harusnya anda lebih irit lah.. tapi yodahlah.. udah dibeli juga "
" tuh.. kak queen.. " dia mulai menunjukan tanda-tanda cacingan yang bakal kambuh
" iyaa.. udah nggak dibahas lagi.. jadi anda berani kesini ?"
" berani dong.. kan tinggal dipesawat dong abis tuh naik taxi ke kos kakak "
" iyaa.. jangan lupa barang yang dibawa yang penting ajah ya "
" iyaaa kak "
" puas2in selama disana.. karena pas disini bakal beda.. anda cuma punya kakak disini.. dan itupun agak sibuk "
" iyaa kak.. tenang ajah.. "
" asal bener ajahlah tenang "
" iyaa loh.. eh kak.. udah yaa.. anda mau ngepel dulu.. "
" iyaa.. yang bersih "
" siiip.. jangan lupa disimpen kak nomer anda "
" iyaa. bawel.. udah yaa daah "

Aku mematikan tlp anda.. ya adik manjaku yang penuh dengan keruwetan dimasa mendatang dan penuh dengan konflik untuk diriku sejenak, karena sesungguhnya dia menyayangiku namun dia tak berani mengutarakannya..

------------------

Sejenak aku memikirkan peliknya kehidupan yang aku jalani, namun tawa kebahagiaan keluarga ku selalu menemaniku.. dan aku sadar aku harus tetap tegar sebagai pengaduan dari adik-adikku.. yaa.. air mata ini terjatuh karena aku terlalu lama menahan ego atas kerinduanku, mencoba membuat diriku tegar dan baik-baik saja dengan yang terjadi.. Aku mengingkari semua yang aku rasakan, menghujamnya dalam-dalam untuk melihat bahagia dalam keluarga kecil kami.

Andai saja aku bisa berkata " aku merindukan saat bersama kalian " aku akan sering berkatanya, tapi aku tak bisa dan tak akan bisa.. Karena itu akan membuat mereka semakin sakit saat mengetahui bahwa aku tak baik-baik saja disini.. Bahwa aku sangat benar-benar merindukan waktu bersama mereka..

Biarlah sedikit tangis yang tertahan beberapa detik ini mengobati segala rasa dalam hatiku.. biarlah aku memendamnya sampai batas waktu yang tak akan pernah terungkap dan biarkan aku menjadi sosok yang sempurna dimata mereka walau aku penuh dengan kekurangan diluar mereka.. Dan biarlah aku berkorban sedikit waktuku demi mereka, sehingga mereka bisa menjemput janji kehidupan yang lebih baik dariku, mempunyai masa remaja yang lebih indah dan berwarna, cukup aku yang menanggung semuanya demi keluarga kecilku.. yaa cukup aku..

------------------
" halo " dering hape ku membuyarkak lamunan ku hari ini
" dimana lu ?" ewin sudah gusar bertanya posisiku
" kos, nape ?"
" kagak ngampus lagi ?"
" kagak bisa win, ijin ya.. "
" gue nggak bisa lagi biarin lu ijin queen.. "
" tolongin gue win.. kali ini ajah.. yaa " aku memohon pada ewin
" ini acara besar queen.. Ospek MaBa loh.. konsep kita belom rampung.. "
" gue usahain minggu depan aktif lagi kok win.. gue cuma minta waktu beberapa hari doang buat absen "
" hemm.. okelah.. cuma sampe minggu depan.. selepas itu, lu wajib datang untuk rampungin konsep kita "
" iyaa.. thanks yaa "
" yoooo "

Ewin mematikan tlpnya.. yaaa.. diawal aku bekerja aku memilih vakum dari aktivitas kampus untuk membiasakan diriku dalam adaptasi pekerjaanku.. Karena kondisi fisikku yang tak mendukung, aku harus bisa menyeimbangkan waktukku secara perlahan dengan kondisi fisikku.. Dan terimakasih untuk ke 16 SC yang telah mengerti kondisiku untuk waktu yang cukup lama..

No comments:

Post a Comment

Komentar yang bermutu Insyaallah akan mendapatkan berkah

https://payclick.com/

Contact us for advertising.