" queen "
" heh ? " aku memalingkan wajahku saat tama memanggilku
" no hape mu mana ?"
" eh.. buat ?"
" buat koleksi ajah di hape"
" hah ?"
" iyaa.. buat punya2 an ajah "
" 085645679xxx "
" thaks yoo.. ntar aku jemput kayak biasa "
" laah.. kan bisa sms kalo jemput.. ato tlp kek "
" ini buat punya2an doang "
" aneh.. aku masuk deh "
" yooo "
" hati2 ntar dijalan " aku membuka pintu mobil dan keluar dari mobil. aku berjalan kedepan kos ku.
" istirahat ya.. daah " dia membuka kaca mobilnya dan berpamitan kepadaku.. aku hanya mengangguk dan tersenyum bahkan melambaikan tanganku kepadanya..ya melambaikan tangan tanpa sadar..
Rasa nya hari ini lumayan capek sekali.. aku memutuskan beristirahat sejenak untuk menghilangkan rasa capek hari ini.. Dan tara akan baik2 saja selaman sebula lebih ini.. Dan tama, akan menemaniku beberapa waktu kedepan.. yaa entah apa jadinya nanti.. kita lihat saja..
-----------------
" rezaaaa " aku berdiri tepat dibelakang sosok yang selama ini ada dalam hidup maya ku.. " zaaaaa" aku memanggilnya dengan lembut. namun dia tak menoleh sedikitpun ke araku.. dia trus berjalan meninggalkanku.. aku mencoba mengikutinya dengan perlahan.. aku mencoba mendekatinya.. namun entah kenapa jarak yang begitu dekat ini terlalu jauh bagiku..
Aku masih mengejarnya.. trus mengejarnya.. namuan aku raih dia dengan tanganku tak pernah bisa.. gapaian yang tak pernah tersampaikan.. " zaaa.. " dia masih tak menoleh kearahku.. yaa.. dia seperti tak mendengar aku memanggilnya.. entah kenapa perasaanku semakin kacau.. aku mencoba mengejar dan menggapainya namun tak bisa ya tak bisa sama sekali.. reza yang selalu ada buatku di dunia maya ku.. namun kini dia tak bisa ku gapai.. dia masih saja terus meningalkanku.. ya dia meninggalkanku dengan wajah pucat pasinya.. reza pergi meninggalkanku untuk berjalan kedepan.. sementara aku tetap ada dibelakangnya berusaha menggapainya..
Sosok itu.. menoleh kesisi kanan.. aku hanya bisa melihat siluet dari wajahnya, entah mengapa dia seperti samar-samar dalam penglihatanku.. seperti mengetahui bahwa aku membutuhkannya.. namun dia hanya mengucapkan " maaf, aku tak bisa menepati janji ku ".. dan dia pergi berlalu.. " rezaaaa... zaaaaa... " aku terus memanggilnyaaa... dan tanpa sadar aku semakin meneriakinya berlari ke arahnya " rezaaaaaa "...
Aku terbangun dari mimpiku disiang bolong..
" mbak... mbak... mbak.. " terdengar suara citra mengetuk pintuku sedikit keras dan tak sabar
" iyaa.. sebentar " aku mencoba menenang diriku dari mimpi yang tak ku mengerti..
" kenapa cit ?"
" mbak nggak apa2.. "
" nggak kok.. cuma ngelindur tadi "
" kirain mbaknya sakit atau gimana "
" nggak kok cit "
" mbak mimpi buruk kah ?"
" nggak.. cuma kecapek an ajah.. "
" syukurlah.. aku pas kedepan kamar denger suara mbak kayak lagi nangis gitu.. aku pikir siapa.. eh.. dari kamar mbaknya "
" iyaa.. biasa itu cit.. kalo capek aku kadang merintih.. dari kecil sih.. "
" owalaah.. yaudah mbak.. aku masak dulu ya "
" iyaa.. yang banyak ya.. ntar anter ke kamar.. "
" bayar dong "
" iyaa pake senyum yaa " citra sudah berjalan ke arah dapur.. sementara aku masih mencoba memperbaiki diriku yang sedikit kacau di tidur siangku.. kulirik jam sudah hampir sore.. sepertinya tama akan datang menjemputku lebih awal.. dan aku memutuskan merapikan kamar ku dan berberes untuk persiapan kerja nanti..
------------------
aku mengkonsumsi vitamin yang selalu aku sediakan dikamarku, ya.. maklumlah aku harus tau diri dengan kondisi fisikku.. Sejenak aku memikirkan bagaimana hidupku kedepannya.. Ah.. terlalu bahagia jika aku mengenal cinta dan rasa nyaman dari orang-orang disekelilingku.. Dan.. aku tak mau bahagia..
" mbak... mbak... " suara centil citra lagi-lagi datang mengusikku.
" iyaaaaa.. kenapa dek ?"
"ada yang nyariin tuh didepan "
" eh... siapa ?"
" nggak tau mbak, tapi guanteng " citra terlihat menggebuh dengan logat jawanya " pacarnya ya mbak ?"
" eh.. nggak kok.. nggak bilang siapa namanya ?"
" nggak ih, cuma bilang.. 'dek queennya ada, bisa minta tolong dipanggilin nggak ' udah.. yawes aku bilang bentar trus aku panggilin mbaknya.. "
" yaudah.. aku keluar bentar ya.. kamu masih mau dikamarku ?"
" balik ajah deh mbak "
" oke.. titip ajah ya.. "
" iya mbak.. salam ya mbak "
" iyaaa " aku berjalan meninggalkan citra.
-------------------
" loh... " aku sedkit kaget melihat sosok yang sedang duduk diteras kosanku, dia hanya melihatku dengan tatapan cueknya " cepet amat ?"
" iyaa.. pengen ajah "
" kok nggak sms "
" malas "
" laah.. jadi beneran cuma punya-punyaan doang nih "
" iya, kan aku udah bilang "
" miris banget ya nomer ku "
" kamu mau aku sms sama tlp ?"
" nggak "
" yakin ?"
" nggak penting "
" yaudah.. jangan nyesel ya.. apalagi nungguin sms atau tlp ku "
" yee.. ogah.. nggak bakal "
" liat ajah ntar "
" terserah lah.. "
" diiih.. ngambekan... udah jelek nambah jelek tau "
" bodok ah.. " aku masih sewot terhadapnya " trus kamu kesini ngapain ?"
" ih.. nggak boleh emangnya ? kalo iya, aku balik lagi "
" boleh.. kan aku cuma nanya.. cowok kok ngambekan.. "
" ya, kamu tanya nya kayak nggak suka gitu sih "
" yaudah maaf deh... usaha untuk nggak jutek " aku melebarkan senyumku
" gitu dong.. tambah manis.. dan nggak usah bilang maaf yaa "
" baru tau kalo aku manis yaa... eh... kenapa ?"
" kenapa apanya ?"
" maaf.. kenapa nggak boleh ?"
" pake nanya lagi.. kan kamu lebih pinter daripada aku.. pokoknya diantara kita memang nggak boleh ada kata maaf.. " dia tersenyum lembut membelas atas kepalaku
" eh... iyaaaa " entah mengapa aku hanya menurut dan tersipu malu dari perkataannya..
" kamu udah makan ?"
" udah.. kamu ?"
" udah juga.. kalo dikos pakaianmu gini ya "
" iyaa.. kenapa ?"
" beda banget.. padahal kalo kerja sexy trus keliatan cewek banget lagi.. buat orang merinding " sepertinya otak mesumnya mulai bekerja.
" yeee.. otak kamu yang mesum.. jangan-jangan kamu sering bayangin yang nggak-nggak ya "
" diiih.. negatif.. maksudku, bisa nggak pakaian kerjanya diganti lebih longgar "
" tamaa.. kalo bisa udah aku ganti.. tuh yang aku pake ukuran paling besar.. kamu nggak liat yang lain apa.. makannya diperhatiin doang.. aku termasuk paling sopan disana.. pake stoking item.. bajunya lebih longgar.. pokoknya lebih sopanlah dari yang lain "
" iya.. tau.. aku mau bilang sesuatu boleh.. "
" yodah bilang ajah "
" beneran.. jangan marah ya.. nanti kamu timpuk pake sandal mu.. atau kamu cubitin.. atau kamu gigit.. atau kamu pukulin.. kan tenagamu lumayan kuat "
" iyaa.. beneran bilang ajah kenapa " aku mulai sewot
" belom juga ngomong udah digituin "
" oke.. oke.. tama, bilang ajah nggak apa2 kok " aku mengubah ekspresi menjadi lembut, seperti ibu yang berbicara ke anaknya
" ehmm... menurut ku ya.. ini menurutku ya sebagai cowok.. bukan mesum ya.. cuma menurutku "
" iyaa.. lama amat sih.. udah lanjutin ajah.. aku nggak marah kok "
" iyaa.. sabar dong... menurutku, diantara pegawai yang lain.. kamu itu yang punya badan bagus.. "
" ehh.. tunggu... bagus.. kok bisa ?"
" dengerin dulu napa.. main potong ajah "
" iyaa deh iya.. abisnya.. aku babon dibilang bagus "
" makannya dengerin dulu aah..."
" iyaa.. iyaa.. lanjutin geh.. "
" kenapa bagus.. karena badanmu punya bentuk sendiri.. kalo yang lain sih langsing.. tapi kamu semok.. dan kebanyakan cowok suka cewek semok.. terlepas dari maaf montok atau tidaknya.. tapi kalo udah semok, sedep dipandang, dan berbentuk gitar.. pasti semua cowok bakal suka.. nggak munafik queen.. cowok itu punya imajenasi liar saat liat kamu.. apalagi kamu menutupi badanmu secara keseluruhan, ya bisa dibayangkan gimana hayalannya.. beda sama yang lain, mereka terang-terangan ngebukanya.. jadi nggak ada rasa penasaran lagi " dia menghentikan kalimatnya dan aku hanya diam membisu..
" sorry.. aku hanya kasih pendapat "
" iya ma.. tapi gimana lagi.. itu urusan mereka lah.. asal mereka nggak mesumin aku langsung.. aku rasa itu wajar "
" iyaa.. aku cuma ngasih pendapat ajah "
" eh.. atau jangan-jangan kamu pernah ngayalin aku ya ?"
" eh.. nggak kok.. "
" jujur loh.. boong dosa.. dasar mesum "
" beneran deh.. suer.. nggak queen.. aku cuma pernah denger dikit obrolan anak-anak yang nongkrong disana.. "
" apa ?"
" ya ngomongin kamu.. kamukan anak baru.. trus jutek lagi.. mereka jadinya greget gitu sama kamu.. trus ya gitu lah "
" gitulah apa ? yang jelas dong "
" yaa.. obrolan cowok lah.. masak kamu nggak tau "
" kagak.. aku cewek bukan cowok "
" oke.. oke.. ya bilang kalo misalnya dapet kamu pasti asik.. cewek jutek biasanya ganas.. apalagi kamu keliatan masih alami, pasti masih gitulah pokok nya.. udah ah.. skip ajah " aku menghela nafas panjang dan tama sudah mulai merasa bersalah..
" yodah nggak usah dilanjut.. aku udah tau pikiran mereka.. cowokan emang mesum maksimal.. "
" makannya aku mau kamu ganti baju kerja "
" masalahnya, cuma itu ukuran paling besar.. itu juga kan nggak ngepas banget.. karena wajib dimasukin bajunya jadi lebih keliatan pas.. "
" iya sih.. "
" yaudah.. makannya jangan bawel "
" kan baik loh "
" iyaa.. iyaa... "
Obrolan kami terhenti untuk masalah pekerjaan yang aku jalani sekarang.. Dan kami melanjutkan obrolan yang lain.. Entah kenapa tama jadi perhatian dengan pakaian kerjaku.. Dan dia lebih terang-terang dibanding tara yang memilih untuk mengerti diawal tanpa harus menyinggung seperti tama..
" heh ? " aku memalingkan wajahku saat tama memanggilku
" no hape mu mana ?"
" eh.. buat ?"
" buat koleksi ajah di hape"
" hah ?"
" iyaa.. buat punya2 an ajah "
" 085645679xxx "
" thaks yoo.. ntar aku jemput kayak biasa "
" laah.. kan bisa sms kalo jemput.. ato tlp kek "
" ini buat punya2an doang "
" aneh.. aku masuk deh "
" yooo "
" hati2 ntar dijalan " aku membuka pintu mobil dan keluar dari mobil. aku berjalan kedepan kos ku.
" istirahat ya.. daah " dia membuka kaca mobilnya dan berpamitan kepadaku.. aku hanya mengangguk dan tersenyum bahkan melambaikan tanganku kepadanya..ya melambaikan tangan tanpa sadar..
Rasa nya hari ini lumayan capek sekali.. aku memutuskan beristirahat sejenak untuk menghilangkan rasa capek hari ini.. Dan tara akan baik2 saja selaman sebula lebih ini.. Dan tama, akan menemaniku beberapa waktu kedepan.. yaa entah apa jadinya nanti.. kita lihat saja..
-----------------
" rezaaaa " aku berdiri tepat dibelakang sosok yang selama ini ada dalam hidup maya ku.. " zaaaaa" aku memanggilnya dengan lembut. namun dia tak menoleh sedikitpun ke araku.. dia trus berjalan meninggalkanku.. aku mencoba mengikutinya dengan perlahan.. aku mencoba mendekatinya.. namun entah kenapa jarak yang begitu dekat ini terlalu jauh bagiku..
Aku masih mengejarnya.. trus mengejarnya.. namuan aku raih dia dengan tanganku tak pernah bisa.. gapaian yang tak pernah tersampaikan.. " zaaa.. " dia masih tak menoleh kearahku.. yaa.. dia seperti tak mendengar aku memanggilnya.. entah kenapa perasaanku semakin kacau.. aku mencoba mengejar dan menggapainya namun tak bisa ya tak bisa sama sekali.. reza yang selalu ada buatku di dunia maya ku.. namun kini dia tak bisa ku gapai.. dia masih saja terus meningalkanku.. ya dia meninggalkanku dengan wajah pucat pasinya.. reza pergi meninggalkanku untuk berjalan kedepan.. sementara aku tetap ada dibelakangnya berusaha menggapainya..
Sosok itu.. menoleh kesisi kanan.. aku hanya bisa melihat siluet dari wajahnya, entah mengapa dia seperti samar-samar dalam penglihatanku.. seperti mengetahui bahwa aku membutuhkannya.. namun dia hanya mengucapkan " maaf, aku tak bisa menepati janji ku ".. dan dia pergi berlalu.. " rezaaaa... zaaaaa... " aku terus memanggilnyaaa... dan tanpa sadar aku semakin meneriakinya berlari ke arahnya " rezaaaaaa "...
Aku terbangun dari mimpiku disiang bolong..
" mbak... mbak... mbak.. " terdengar suara citra mengetuk pintuku sedikit keras dan tak sabar
" iyaa.. sebentar " aku mencoba menenang diriku dari mimpi yang tak ku mengerti..
" kenapa cit ?"
" mbak nggak apa2.. "
" nggak kok.. cuma ngelindur tadi "
" kirain mbaknya sakit atau gimana "
" nggak kok cit "
" mbak mimpi buruk kah ?"
" nggak.. cuma kecapek an ajah.. "
" syukurlah.. aku pas kedepan kamar denger suara mbak kayak lagi nangis gitu.. aku pikir siapa.. eh.. dari kamar mbaknya "
" iyaa.. biasa itu cit.. kalo capek aku kadang merintih.. dari kecil sih.. "
" owalaah.. yaudah mbak.. aku masak dulu ya "
" iyaa.. yang banyak ya.. ntar anter ke kamar.. "
" bayar dong "
" iyaa pake senyum yaa " citra sudah berjalan ke arah dapur.. sementara aku masih mencoba memperbaiki diriku yang sedikit kacau di tidur siangku.. kulirik jam sudah hampir sore.. sepertinya tama akan datang menjemputku lebih awal.. dan aku memutuskan merapikan kamar ku dan berberes untuk persiapan kerja nanti..
------------------
aku mengkonsumsi vitamin yang selalu aku sediakan dikamarku, ya.. maklumlah aku harus tau diri dengan kondisi fisikku.. Sejenak aku memikirkan bagaimana hidupku kedepannya.. Ah.. terlalu bahagia jika aku mengenal cinta dan rasa nyaman dari orang-orang disekelilingku.. Dan.. aku tak mau bahagia..
" mbak... mbak... " suara centil citra lagi-lagi datang mengusikku.
" iyaaaaa.. kenapa dek ?"
"ada yang nyariin tuh didepan "
" eh... siapa ?"
" nggak tau mbak, tapi guanteng " citra terlihat menggebuh dengan logat jawanya " pacarnya ya mbak ?"
" eh.. nggak kok.. nggak bilang siapa namanya ?"
" nggak ih, cuma bilang.. 'dek queennya ada, bisa minta tolong dipanggilin nggak ' udah.. yawes aku bilang bentar trus aku panggilin mbaknya.. "
" yaudah.. aku keluar bentar ya.. kamu masih mau dikamarku ?"
" balik ajah deh mbak "
" oke.. titip ajah ya.. "
" iya mbak.. salam ya mbak "
" iyaaa " aku berjalan meninggalkan citra.
-------------------
" loh... " aku sedkit kaget melihat sosok yang sedang duduk diteras kosanku, dia hanya melihatku dengan tatapan cueknya " cepet amat ?"
" iyaa.. pengen ajah "
" kok nggak sms "
" malas "
" laah.. jadi beneran cuma punya-punyaan doang nih "
" iya, kan aku udah bilang "
" miris banget ya nomer ku "
" kamu mau aku sms sama tlp ?"
" nggak "
" yakin ?"
" nggak penting "
" yaudah.. jangan nyesel ya.. apalagi nungguin sms atau tlp ku "
" yee.. ogah.. nggak bakal "
" liat ajah ntar "
" terserah lah.. "
" diiih.. ngambekan... udah jelek nambah jelek tau "
" bodok ah.. " aku masih sewot terhadapnya " trus kamu kesini ngapain ?"
" ih.. nggak boleh emangnya ? kalo iya, aku balik lagi "
" boleh.. kan aku cuma nanya.. cowok kok ngambekan.. "
" ya, kamu tanya nya kayak nggak suka gitu sih "
" yaudah maaf deh... usaha untuk nggak jutek " aku melebarkan senyumku
" gitu dong.. tambah manis.. dan nggak usah bilang maaf yaa "
" baru tau kalo aku manis yaa... eh... kenapa ?"
" kenapa apanya ?"
" maaf.. kenapa nggak boleh ?"
" pake nanya lagi.. kan kamu lebih pinter daripada aku.. pokoknya diantara kita memang nggak boleh ada kata maaf.. " dia tersenyum lembut membelas atas kepalaku
" eh... iyaaaa " entah mengapa aku hanya menurut dan tersipu malu dari perkataannya..
" kamu udah makan ?"
" udah.. kamu ?"
" udah juga.. kalo dikos pakaianmu gini ya "
" iyaa.. kenapa ?"
" beda banget.. padahal kalo kerja sexy trus keliatan cewek banget lagi.. buat orang merinding " sepertinya otak mesumnya mulai bekerja.
" yeee.. otak kamu yang mesum.. jangan-jangan kamu sering bayangin yang nggak-nggak ya "
" diiih.. negatif.. maksudku, bisa nggak pakaian kerjanya diganti lebih longgar "
" tamaa.. kalo bisa udah aku ganti.. tuh yang aku pake ukuran paling besar.. kamu nggak liat yang lain apa.. makannya diperhatiin doang.. aku termasuk paling sopan disana.. pake stoking item.. bajunya lebih longgar.. pokoknya lebih sopanlah dari yang lain "
" iya.. tau.. aku mau bilang sesuatu boleh.. "
" yodah bilang ajah "
" beneran.. jangan marah ya.. nanti kamu timpuk pake sandal mu.. atau kamu cubitin.. atau kamu gigit.. atau kamu pukulin.. kan tenagamu lumayan kuat "
" iyaa.. beneran bilang ajah kenapa " aku mulai sewot
" belom juga ngomong udah digituin "
" oke.. oke.. tama, bilang ajah nggak apa2 kok " aku mengubah ekspresi menjadi lembut, seperti ibu yang berbicara ke anaknya
" ehmm... menurut ku ya.. ini menurutku ya sebagai cowok.. bukan mesum ya.. cuma menurutku "
" iyaa.. lama amat sih.. udah lanjutin ajah.. aku nggak marah kok "
" iyaa.. sabar dong... menurutku, diantara pegawai yang lain.. kamu itu yang punya badan bagus.. "
" ehh.. tunggu... bagus.. kok bisa ?"
" dengerin dulu napa.. main potong ajah "
" iyaa deh iya.. abisnya.. aku babon dibilang bagus "
" makannya dengerin dulu aah..."
" iyaa.. iyaa.. lanjutin geh.. "
" kenapa bagus.. karena badanmu punya bentuk sendiri.. kalo yang lain sih langsing.. tapi kamu semok.. dan kebanyakan cowok suka cewek semok.. terlepas dari maaf montok atau tidaknya.. tapi kalo udah semok, sedep dipandang, dan berbentuk gitar.. pasti semua cowok bakal suka.. nggak munafik queen.. cowok itu punya imajenasi liar saat liat kamu.. apalagi kamu menutupi badanmu secara keseluruhan, ya bisa dibayangkan gimana hayalannya.. beda sama yang lain, mereka terang-terangan ngebukanya.. jadi nggak ada rasa penasaran lagi " dia menghentikan kalimatnya dan aku hanya diam membisu..
" sorry.. aku hanya kasih pendapat "
" iya ma.. tapi gimana lagi.. itu urusan mereka lah.. asal mereka nggak mesumin aku langsung.. aku rasa itu wajar "
" iyaa.. aku cuma ngasih pendapat ajah "
" eh.. atau jangan-jangan kamu pernah ngayalin aku ya ?"
" eh.. nggak kok.. "
" jujur loh.. boong dosa.. dasar mesum "
" beneran deh.. suer.. nggak queen.. aku cuma pernah denger dikit obrolan anak-anak yang nongkrong disana.. "
" apa ?"
" ya ngomongin kamu.. kamukan anak baru.. trus jutek lagi.. mereka jadinya greget gitu sama kamu.. trus ya gitu lah "
" gitulah apa ? yang jelas dong "
" yaa.. obrolan cowok lah.. masak kamu nggak tau "
" kagak.. aku cewek bukan cowok "
" oke.. oke.. ya bilang kalo misalnya dapet kamu pasti asik.. cewek jutek biasanya ganas.. apalagi kamu keliatan masih alami, pasti masih gitulah pokok nya.. udah ah.. skip ajah " aku menghela nafas panjang dan tama sudah mulai merasa bersalah..
" yodah nggak usah dilanjut.. aku udah tau pikiran mereka.. cowokan emang mesum maksimal.. "
" makannya aku mau kamu ganti baju kerja "
" masalahnya, cuma itu ukuran paling besar.. itu juga kan nggak ngepas banget.. karena wajib dimasukin bajunya jadi lebih keliatan pas.. "
" iya sih.. "
" yaudah.. makannya jangan bawel "
" kan baik loh "
" iyaa.. iyaa... "
Obrolan kami terhenti untuk masalah pekerjaan yang aku jalani sekarang.. Dan kami melanjutkan obrolan yang lain.. Entah kenapa tama jadi perhatian dengan pakaian kerjaku.. Dan dia lebih terang-terang dibanding tara yang memilih untuk mengerti diawal tanpa harus menyinggung seperti tama..
No comments:
Post a Comment
Komentar yang bermutu Insyaallah akan mendapatkan berkah