AdityaDees: Laravel

Hot

https://publishers.chitika.com/

Contact us for advertising.
Showing posts with label Laravel. Show all posts
Showing posts with label Laravel. Show all posts

02 December 2019

Ask Menjalankan Composer & Artisan di Laravel Tanpa Terminal Hosting AdityaDees

15:57 0
run artisan dan composer command tanpa terminal di shared hosting - Beberapa orang mengalami masalah ketika deploy laravel di shared hosting. Biasanya masalah tersebut tak jauh dari perubahan cache, route, atau folder vendor. Yap, karena ketika kita mengupload laravel ke hosting, maka alamat hostnya akan berubah dari lokal, ke domain online. Salah satu cara termudah untuk fix masalah tersebut adalah dengan menggunakan ssh atau terminal.

Baca Juga: Mengatasi NPM Error Ketika Deploy Laravel

Namun gimana kalau kita cuma punya paket hosting misqueen yang gak ada terminal atau sshnya? :(
Untungnya, Laravel udah mengantisipasi hal tersebut. Kita bisa menjalanakan perintah artisan maupun composer tanpa akses ssh atau terminal, tapi lewat Route URL! Kok bisaa wkwk?

Laravel Command

Laravel sudah menciptakan library Artisan yang bisa menjalankan semua perintah artisan dan composer di laravel. Kita hanya perlu memasukan perintah didalam function artisan tersebut. Nah, agar function tersebut ter-trigger, kita taruh function tersebut di routes. Sehingga ketika kita mengakses url nya, artisan / composer command akan berjalan.

Contohnya:

routes/web.php
Route::get('/config-cache', function() {
     \Artisan::call('config:cache');
     echo 'Config cache cleared';
 });
 Route::get('/updateapp', function()
{
    \Artisan::call('dump-autoload');
    echo 'dump-autoload complete';
});

Oke, itulah cara menjalankan composer dan artisan command di laravel tanpa terminal hosting. Semoga bermanfaat! Terima kasih!
Read More

21 November 2019

Pengenalan Route dan View Laravel Plus Membuat Tampilan Website Pertama Dengan Laravel - Coding Rakitan

20:49 0
Pengenalan Route dan VIew Laravel Plus Membuat Tampilan Website Pertama Dengan Laravel
 (Source : Dokumentasi Pribadi)

Hallo sobat CODING RAKITAN, bagaimana kabarnya? Semoga semuanya sehat ya :). Pada artikel kali ini, saya akan membagikan tentang Route dan View pada Laravel dengan membuat halaman website sederhana. Tujuan akhirnya adalah agar teman-teman tahu konsep Route dan view pada Laravel.

Bagi teman-teman yang belum menginstal Laravel-nya, silahkan diinstal dulu artikel saya sebelumnya. (Baca : Cara Install Laravel Terbaru Via Composer).

Okey, saya akan bahas dulu satu persatu apa itu Route dan View.

Route

Route kalau diterjemahkan jadi rute atau jalan. Rute atau jalan itu merupakan alur yang bisa kita lalui untuk menuju ke tempat tujuan kita. Jadi kita harus melewati jalan tertentu untuk sampai pada tujuan tertentu. Hehehe. Ah, gitulah! :) Intinya Route ini digunakan untuk memaping atau memetakan atau membuat peta url yang bisa kita gunakan untuk mengakses website Laravel kita.

View

View dalam laravel artinya tampilan, yaitu tempat dimana kita menyimpan semua file tampilan website laravel kita. Disinilah file HTML, CSS bahkan JAVASCRIPT disimpan. intinya semua yang berkaitan dengan user interface ada semua dalam folder view ini. Dalam laravel, kalau kita membuat sebuah file view, kita harus menambahkan namaFile.blade.php. Inilah yang disebut dengan blade template. Blade template ini merupakan template engine bawaan laravel yang mempermudah kita dalam membuat website dengan laravel, karena code atau syntax-nya yang sangat singkat tapi sangat powerfull.

Membuat Route

Route pada laravel terletak didalam folder routes/web.php. Pada saat teman-teman membuka file web.php, kalian akan mendapati code seperti ini.
Code ini memanggil sebuah view dengan nama welcome. Kalau teman-teman pertama kali menjalankan file laravel maka teman-teman akan mendapati tampilan seperti dibawah ini.
 (Source : Dokumentasi Pribadi)

Tampilan ini berasal dari view dengan nama welcome ini. Ayo kita buktikan. Kita buka folder resources/views/welcome.blade.php. Lihat code-nya guys. Code itulah yang ditampilkan oleh laravel saat pertama kali kita membuka file laravel setelah berhasil menginstall laravel. Untuk membuktikan, mari kita ubah tulisannya. OK :).

Kita ubah tulisan Laravel dengan tulisan CODING RAKITAN dalam class content :

File welcome.blade.php sebelum diubah (Source : Dokumentasi Pribadi)
File welcome.blade.php sesudah diubah (Source : Dokumentasi Pribadi)
Setelah diubah, maka tampilan website kita akan seperti dibawah ini :

 (Source : Dokumentasi Pribadi)
Nah, sudah berubahkan,jadi betul file welome itulah yang dipanggil pertama kali saat kita membuka website laravel kita (Secara Default).

Namun muncul pertanyaan, bagaimana nih guys aku ingin ubah tampilannya dengan tampilan yang saya buat sendiri, bukan seperti itu. Nah, itulah tujuan belajar kita kali ini yaitu bagaimana memanipulasi website tersebut menjadi seperti yang kita inginkan.

Untuk mengubahnya, teman-teman buka folder routes/web.php terus kita ubah route-nya. Misalnya teman-teman ingin membuat route-nya menjadi nama teman-teman sendiri. Monggo Silahkan, ayo!

Silahkan tambahkan code seperti dibawah ini.


Penjelasan :


/elfrid merupakan nama route yang akan kita panggil dalam url kita agar menampilkan tulisan Hello Elfrid, Welcome To Laravel. Sedangkan return (Kalau tulisannya cuma return itu berarti return true) digunakan untuk memberikan perintah untuk menjalankan atau biasa disebut mengembalikan nilai dari sebuah fungsi yang telah kita buat. Jadi dalam hal ini function tersebut mengembalikan nilai berupa string dengan tulisan Hello Elfrid, Welcome To Laravel.

Untuk melihat hasilnya, mari kita jalankan laravel kita dengan perintah php artisan serve maka akan kita akan mendapatkan sebuah url yang bisa kita gunakan untuk mengakses website kita yaitu http://127.0.0.1:8000. Untuk memanggil route yang telah kita buat tadi, tinggal tambahkan http://127.0.0.1:8000/elfrid


Warning :


Nama url sesuaikan dengan yang teman-teman buat). Kalau sudah benar, maka akan tampil seperti dibawah ini.


 (Source : Dokumentasi Pribadi)


Untuk memanggil tampilan dari resources/views, kita buatkan dulu sebuah file difolder resources/views dengan nama home misalnya. Teman-teman bebas mau gunakan nama file apa. Jadi filenya menjadi home.blade.php


Kemudian tambahkan code seperti dibawah ini (Saya menambahkan Code bootstrap untuk mempercantik tampilan website kita).


Kemudian kita buat route baru di folder routes/web dengan nama home. Seperti code dibawah ini.

 (Source : Dokumentasi Pribadi)

Kemudian buka url http://127.0.0.1:8000/home maka akan tampil seperti dibawah ini.

 (Source : Dokumentasi Pribadi)

Terus bagaimana caranya kalau kita mau supaya tampilan awal website kita bukan views/welcome tapi views/home. Caranya cukup sederhana kita tinggal hapus route yang memanggil view welcome dan dan kita ubah route home seperti dibawah ini.

 (Source : Dokumentasi Pribadi)

Jadi setiap kali kita buka website kita yang pertama muncul adalah views/home. Untuk membuktikannya, silahkan buka http://127.0.0.1:8000 maka tampilan home yang telah kita buat langung otomatis terpanggil.

Saya rasa untuk postingan kali ini sampai disini saja ya teman-teman, semoga apa yang saya bagikan bermanfaat. Kalau masih bingung silahkan tanyakan langsung dikolom komentar.

Terima Kasih,
Salam dari admin CODING RAKITAN,
Keep learning - Keep Sharing
Read More

Cara Menginstall Laravel 6 Terbaru Menggunakan Composer - Coding Rakitan

15:32 0
Cara Menginstall Laravel 6  Terbaru Menggunakan Composer
(Source : Dokumentasi Pribadi)

Halo teman-teman CODINGRAKITAN, bagaimana kabarnya? Semoga kalian semua pada sehat ya teman-teman. Pada artikel kali ini, saya akan membahas tentang cara menginstall Laravel 6. (Baca : Pengertian Laravel) Untuk menginstal laravel 6, kita harus tahu dulu apa persyaratan yang digunakan sebelum menginstal Laravel 6 ini, agar tidak terjadi ERROR yang tidak diinginkan nantinya.

Yang teman-teman perlu persiapkan adalah :
- Menginstall Composer (Lihat : Apa Itu Composer dan Cara Penginstallannya?)
- Menggunakan PHP Versi 7.2.0 atau versi terbarunya

Setelah memenuhi semua persayaratan itu, teman-teman bisa lanjut ketahap penginstalan Laravel.

Untuk menginstall Laravel ini ada 3 cara yaitu lewat laravel installer, install langsung project menggunakan composer dan juga clone dari github. Namun pada tutorial kali ini, saya hanya akan jelaskan cara menginstall laravel menggunakan laravel installer dan juga install langsung project via composer.

Okey, let's go!

Via Laravel Installer

Pertama-tama, kita buat dulu sebuah folder di direktori kita. Saya disini menginstall laravel di drive E saya.

Untuk membuat folder, kita bisa buat foldernya secara manual, bisa juga menggunakan cmd, saya disini mencoba membuat foldernya dengan cmd, hehe, biar kelihatan lebih greget gitu, heheh. Sekalian belajar.

Teman-teman silahkan buka CMD (Command Prompat) dengan menekan tombol Logo windows + R dikeyboard kita. Kemudian ketikan cmd lalu tekan ENTER atau klik OK saja.

(Source : Dokumentasi Pribadi)
Kemudian, pilih drive yang teman-teman inginkan untuk menginstall laravelnya. Kebetulan saya menggunakan drive E saya. Langsung ketik E: pada CMD-nya, maka akan otomatis diarahkan ke drive yang kita pilih.

(Source : Dokumentasi Pribadi)
Kemudian ketika mkdir diikuti dengan nama folder yang teman-teman ingin buat. Contohnya mkdir nama folder (Saya membuat folder dengan nama laravel installer jadi perintahnya menjadi mkdir laravel-installer). Teman-teman bisa ganti namanya dengan nama folder yang teman-teman suka artinya bebas. Setelah itu maka teman-teman akan melihat ada folder laravel-installer didrive yang teman-teman sudah pilih sebelumnya.

(Source : Dokumentasi Pribadi)
Selanjutnya, kita menuju kepenginstallan laravelnya, pastikan teman-teman terhubung ke internet ya teman-teman.

Ketikan perintah : composer global require laravel/installer

(Source : Dokumentasi Pribadi)
Karena saya sudah menginstal laravel installer sebelumnya, maka tampilannya akan seperti ini, teman-teman mungkin tampilanya berbeda, tunggu sampai prosesnya selesai. Kemudian kita buat project kita dengan nama yang kita suka. Masuk dulu ke folder laravel-installernya dengan mengetikan cd laravel-installer kemudian ENTER.

(Source : Dokumentasi Pribadi)
Setelah itu ketikan perintah laravel new nama-project kita (Saya menggunakan nama folder blog. Maka perintahnya menjadi laravel new blog kemudian tekan ENTER). Seperti sebelumnya teman-teman bebas membuat nama project sesuai keinginan teman-teman.

(Source : Dokumentasi Pribadi)
Setelah muncul tulisan seperti dibawah ini, berarti teman-teman sudah berhasil menginstall laravel via laravel installer. Kemudian masuk dulu difolder blog dengan mengetikan perintah cd blog setelah itu jalankan perintah php artisan serve.

(Source : Dokumentasi Pribadi)
Untuk menjalankannya, teman-teman tinggal ketikan perintah php artisan serve

(Source : Dokumentasi Pribadi)
Kemudian copykan alamat local server http://127.0.0.1:8000 ke browser kita maka akan tampil seperti dibawah ini. Hore, cara pertama sudah berhasil.



Via Composer Create-Project

Cara kedua cukup mudah, teman-teman tinggal arahkan file installan teman-teman ke drive yang kalian inginkan. ikuti langkah sebelumnya diatas. Kemudian ketikan langsung perintah composer create-project --prefer-dist laravel/laravel blog (blog merupakan nama folder). Kemudian tekan ENTER.

(Source : Dokumentasi Pribadi)
Tunggu sampai proses penginstallannya selesai, seperti gambar dibawah ini.

(Source : Dokumentasi Pribadi)
Kemudian, jalankan perintah, php artisan serve untuk menjalankannya,maka akan muncul alamat local servernya yaitu http://127.0.0.1:8000 . Copykan alamatnya ke browser dan kalau tampilannya seperti dibawah ini, berarti teman-teman sudah berhasil menginstall laravel via composer.

(Source : Dokumentasi Pribadi)
Okey teman-teman, itulah cara yang bisa kita gunakan untuk menginstall laravel dikomputer kita. Teman-teman bisa pakai salah satu cara diatas untuk menginstallnya. Semoga berhasil ya teman-teman. Kalaupun ada yang bermasalah dalam proses penginstallannya, teman-teman bisa tanyakan dikolom komentar.

Sampai jumpa dipostingan LARAVEL selanjutnya.

Terima Kasih,
Keep Learning - Keep Sharing

Read More

13 November 2019

Ask Cara Termudah Membuat Backend API Di Laravel AdityaDees

23:05 0
cara membuat backend api otomatis di laravel - Di laravel, kita dapat menggunakan frontend javascript selain blade. Jika kita menggunakan frontend javascript seperti vue, react, atau angular, kita memerlukan komunikasi API untuk menghubungkan antara backend php dengan frontend javascript.

Untuk membuat backend untuk API, tentunya kita harus membuat model, controller, migration, dan route. Tentunya hal itu sangat merepotkan jika kita membuat banyak table database untuk dijadikan api. Nah, berikut ini saya akan membagikan perintah untuk otomatis membuat semua yang API backend butuhkan.

berikut ini perintahnya:

php artisan make:model NamaModel -mcr

Sistem akan membuat migration, controller, dan route api secara otomatis. Controller sudah bersifat resource. Artinya, secara default sudah support CRUD model. URL untuk komunikasi API sudah otomatis dibuat. Kita bisa cek dengan perintah

php artisan route:list
Contoh Route Yang Sudah Otomatis Dibuat
Kita hanya tinggal mengisi isi dari function di controller ketika url diakses.

Oke, itulah tadi trik untuk mempermudah pembuatan backend api di laravel. Semoga bermanfaat! Terima kasih!
Read More

30 October 2019

Ask Mengatasi NPM Error Ketika Deploy Laravel AdityaDees

09:39 0
mengatasi npm error ketika deploy laravel - Terkadang, ketika deploy projek laravel ke production, sering terjadi beberapa masalah error. Salah satunya adalah error di NPM. Padahal Node JS udah terinstall sempurna di VPS atau Cloud Server, tetapi saat menjalankan NPM masih aja terjadi error.

Baca Juga: Inilah Perbedaan Laravel 6 dengan Laravel 5

Misalnya seperti yang pernah saya alami nih wkwk..

Pas saya jalanin npm install, semua berjalan seperti biasa. Tetapi pas jalanin npm run dev, npm run watch, npm run prod, langsung terjadi NPM error. Lalu gimana solusinya?

Jika error terjadi ketika kita menjalankan npm run blablabla itu artinya yang error bukan di node js. Kita harus tahu, perintah tersebut adalah perintah yang dibuat sendiri oleh laravel.

laravel/package.json

Laravel membungkus berbagai program menjadi logika tersebut yang disebut juga dengan package laravel-mix. Jadi segala error terssebut disebabkan oleh kesalahan dari laravel-mix nya.

Lalu bagaimana cara solving error ini?
Kita harus menghapus folder node_modules, dan file package-lock.json dari projek laravel dan benar-benar membersihkan cache nya. Kemudian kita install ulang. Silahkan masukan perintah ini di terminal

rm -rf node_modules
rm package-lock.json yarn.lock
npm cache clear --force
npm i

Lalu jalankan kembali perintah laravel-mix yang ingin dipakai (npm run dev, npm run prod, dll).

Oke, sekian artikel kali ini tentang cara mengatasi npm error ketika deploy laravel. Semoga bermanfaat! Terima kasih!
Read More

05 October 2019

Mengenal Apa Itu Laravel dan Cara Penginstalannya

13:26 0

Laravel merupakan merupakan sebuah Framework PHP yang digunakan dalam pengembangan serta pembuatan website. Laravel dirancang dengan tujuan meningkatkan kualitas aplikasi dengan murangi biaya pengembangan awal.

Ketersediaan sintaks yang ekspresif, jelas, dan menghemat waktu dalam laravel dapat meningkatkan pengalaman bekerja dengan aplikasi. Dengan menggunakan framework laravel akan membuat pengerjaan aplikasi web menjadi lebih sederhana, sekaligus mendongkrak performa aplikasi yang lebih baik.

Sekarang ini banyak sekali framework PHP yang bisa digunakan. Laravel sebagai salah satunya hadir dengan mengusung tema menjadikan PHP sebagai bahasa yang lebih powerful, cepat, simple, dan tentunya aman.

Baca juga : 7 Framework PHP Terbaik dan Terpopuler versi Coding Rakitan

Framework ini dibangun dengan konsep MVC (Model, View, Controller) seperti halnya Framework Codeigniter. Konsep MVC ini memisahkan bagian-bagian aplikasi sehingga mudah untuk dipahami, bagian tersebut seperti :

  • Model - berfungsi untuk menghubungkan web dengan database. Didalam mengakses database tidak perlu lagi menuliskan panjang-panjang. Model ini akan dibahas lebih jauh di postingan selanjutnya.
  • View - berfungsi untuk menampung tampilan yang akan anda tampilakan pada web anda. View ini terhubung dengan Controller.
  • Controller - berfungsi untuk mengatur apa yang akan ditampilkan pada web, selain itu controller juga berguna menghubungkan antara model dan view.

Sejarah Laravel

Laravel dikembangkan oleh Taylor Otwell April 2011, dan diluncurkan di tahun yang sama. Laravel diluncurkan dibawah lisensi MIT.

Awal mulanya Otwell tidak menemukan framework PHP yang up-to-date dengan perkembangan versi PHP. Hal ini lantas menjadi alasan Otwell membuat project Laravel.

Sebelum dirilisnya laravel, Codeigniter menjadi framework yang paling banyak diguanakan pada saat itu. Namun ada kekurangan yang ditemukan Otwell pada codeigniter yakni beberapa fitur fungsional penting yang tidak support dengan PHP 5.3 seperti autentikasi dan routing. Laravel versi beta 1 kemudian hadir dengan mengisi fungsi yang kurang tersebut.


Cara Menginstall Laravel

Untuk dapat menginstall laravel terlebih dahulu computer sudah terinstall composer. Silahkan install composer dengan mengikuti langkah-langkah dalam postingan Mengenal dan Menginstall Composer. Bila composer sudah terinstall sekarang lanjut ke tahap penginstalan laravel.

  • Pertama tama buka CMD (Command Prompt) dengan menekan CTRL+R -> ketik cmd ->enter
  • Ketikkan perintah composer global require "laravel/installer" pada cmd. Digambar saya menginstall versi 1.1 jadi saya mengetikkan composer global require "laravel/installer=~1.1"
     
  • Selanjutnya arahkan cmd ke folder htdocs anda dengan mengetik cd C:\xampp\htdocs. Ingat sesuaikan dengan lokasi htdocs anda.
     
  • Ketikkan perintah laravel new appBaru. Perintah ini untuk membuat aplikasi baru dengan laravel dengan nama appBaru (silahkan buat dengan nama yang anda inginkan).

  • Jika muncul folder atau project baru di htdocs anda sesuai dengan nama di atas maka laravel sukses membuat project baru dan siap digunakan.
     

Read More

23 September 2019

Ask Cara Mengirim Request REST API Dengan PHP (Guzzle) AdityaDees

19:38 0
cara mengirim request api dengan php - Halo! Selamat datang kembali di artikel TB kali ini. Hari ini saya akan member tutorial tentang cara mengirim request api menggunakan PHP.

Selama ini kita sudah mengenal cara mengirim segala macam request api (GET, POST, PUT, DELETE) menggunakan jalur Cross Origin Resource Sharing (CORS). Atau biasanya menggunakan bahasa javascript. Tetapi, ada sebuah cara untuk melakukan request ke server lain menggunakan PHP tanpa menggunakan form apapun!

Cara mengirim request dengan PHP, adalah dengan menggunakan sebuah package bernama PHP Guzzle. PHP Guzzle adalah package composer yang berisi segala function untuk melakukan request api. Package ini bisa digunakan dimana saja baik di php native, maupun framework. Tetapi akan lebih disarankan untuk menggunakan package ini di Framework yang masih berbasis php seperti Laravel, Codeigniter, CakePHP, dan lain sebagainya yang menggunakan konsep MVC.

Berikut ini adalah cara untuk menggunakan PHP Guzzle dalam melakukan request API menggunakan PHP.

Baca Juga: Cara Mengonlinekan Localhost Tanpa Hosting, GRATIS!

Untuk memulai tahap-tahapnya, pastikan Composer sudah terinstall di komputer. Jika belum, silahkan download composer disini

1. Install PHP Guzzle
Silahkan masuk ke direktori aplikasi PHPnya, lalu buka terminal/command prompt di direktori tersebut. Lalu ketikan perintah berikut ini untuk menginstall Guzzle

composer require guzzlehttp/guzzle


2. Implementasi Guzzle Dalam Controller

public function NAMA_FUNCTION(){
      $client = new GuzzleHttp\Client()
      $result = $client->post(URL_API, [
          'form_params' => [
            // OBJECT API UNTUK POST
          ]
      ]);
      echo $result->getBody(); // Untuk menampilkan response dari request
    }

Contoh Penggunaan Guzzle Pada Controller


public function changeStatus($idmonitor_tap,$flagstatus){
      $client = new Client(); //GuzzleHttp\Client
      $result = $client->post('https://sebuahweb.com/_rfid/api/status_monitor', [
          'form_params' => [
            'idmonitor_tap' => $idmonitor_tap,
            'flagstatus' => $flagstatus
          ]
      ]);
      echo $result->getBody();
    }

Oke, sekian artikel kali ini tentang cara mengirim request rest api dengan PHP guzzle. Semoga bermanfaat! Terima Kasih!
Read More

03 September 2019

Ask Laravel 6 Rilis Hari Ini, Apa Yang Beda? AdityaDees

21:58 0

berita terbaru tentang laravel 6 - Setelah lama ditunggu, tim developer Laravel akhirnya resmi merilis versi framework mereke ke versi 6. Laravel memang menjadi salah satu framework developing web yang sangat populer dengan jutaan penggunanya.

Laravel di versi sebelumnya, yaitu versi 5, sudah mengalami perkembangan hingga memasuki ke versi 5.8.24. Ditengah perkembangan yang cukup cepat tersebut, tim developernya mengumumkan bahwa laravel akan mengubah versi angka depannya, yaitu menjadi Laravel 6. Tentunya hal ini menjadi kabar mengejutkan sekaligus menyenangkan untuk para developer web.

Baca Juga: Panduan Installasi Laravel 6 Terlengkap dan Jelas

Jadi, apasih bedanya laravel 6 ini?

Laravel Vapor



Rilisnya laravel versi 6 ini bersamaan dengan meluncurnya layanan bernama Laravel Vapor. Laravel Vapor adalah cloud yang disediakan oleh laravel untuk memanajemen aplikasi laravel dengan mudah. Baik terkait dengan backend, frontend, maupun database.

Laravel Vapor menyediakan fitur konfigurasi dengan UI, fitur analisis, manajemen tim dalam setiap project, dan juga langsung menyediakan server untuk tiap projek yangs sedang di run. Namun layanan ini tidak gratis. Untuk cek harga layanan Laravel Vapor, silahkan langsung kunjungi web introduce nya di vapor.laravel.com

Perkembangan Versi Selanjutnya (Semantic Version)
Laravel 6 tentunya akan dikembangkan lagi menjadi berbagai sub versi. Untuk migrasi ke versi lainnya, laravel mengikuti standar semantik. Sebagaimana yang dikutip dari tweet Laravel

The Laravel framework (laravel/framework) package now follows the semantic versioning standard. This makes the framework consistent with the other first-party Laravel packages which already followed this versioning standard. The Laravel release cycle will remain unchanged.

Fitur Lazy Collection
Laravel merilis fitur Lazy Collection untuk mempercepat load collection yang lebih efisien. Hal ini berkaitan dengan fitur Generator dalam bahasa pemrograman PHP. Untuk mempelajari sepenuhnya tentang Lazy Collection, silahkan buka dokumentasi resminya disini

Front End Terpisah
Seperti yang kita ketahui, di versi 5, laravel menggabungkan 2 front end sekaligus didalam resource. Yaitu frontend php blade murni, dan frontend vue js. Hal ini tentunya akan memberatkan Logicial Disk didalam server. Laravel berusaha semaksimal mungkin meringankan kode nya. Oleh karena itu, di Laravel 6 front end dipisah. Jika ingin menggunakan bootstrap, vue js, atau front end yang lainnya, diperlukan package composer bernama laravel/ui

Cara menggunakan laravel ui yaitu dengan memasukan package laravel/ui kedalam vendor laravel.

composer require laravel/ui


Untuk install vue js/bootstrap, gunakan perintah berikut

php artisan ui vue
php artisan ui bootstrap
npm install && npm run dev


Otomatis folder resource akan support vue js termasuk pengaturan app.js, component, dan router nya.

Oke, sekian artikel pembahasan kali ini tentang Laravel 6. Sebenarnya masih banyak perubahan yang ada dari versi laravel sebelumnya. Point-point diatas yang saya tulis adalah perubahan dasar yang cukup penting dan wajib diketahui. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan! Terima kasih!
Read More

14 March 2019

Ask Cara Melakukan Spesifik Migration Laravel AdityaDees

16:17 0
cara migrate satu migration di laravel - Yaa.. selamat datang kembali di artikel TB. Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan trik singkat bagaimana cara migrate satu file migration di laravel.

Laravel baru baru ini sudah memperbarui sistem frameworknya.Tentunya ada banyak perubahan yang pastinya seluruh developer wajib tau! Termasuk cara melakukan migration secara spesifik. Oke, saya akan menjelaskan langsung ke inti dari artikel ini.


Kita mengenal perintah

php artisan migrate

untuk melakukan migrasi semua file ke database. namun untuk melakukan one migration, perintah yang harus dimasukan adalah..

php artisan migrate --path=/database/migrations/{NAMA FILE MIGRATION}.php

tekan enter, dan cek database. Sekarang kamu sudah berhasil melakukan migrasi secara spesifik / one migration.

Sekian tutorial singkat hari ini, semoga bermanfaat. Terima Kasih!
Read More

06 April 2018

Ask Cara mudah mengakses query parameter URL dari dalam Laravel Blade AdityaDees

14:19 0

Untuk anda yang menggunakan framework Laravel, tentu sudah biasa dan sangat mudah jika ingin mengakses/mendapatkan query parameter url dari dalam Controller. Akan tetapi bagaimana jika anda ingin mengakses query parameter tersebut dari dalam blade view (template). Ternyata caranya juga sangat mudah, yaitu dengan menggunakan helper app dengan parameter request.

Seperti contoh di bawah ini.



<span> Hallo, {{ app('request')->input('nama_depan') }} </span>

Jika anda mengakses halaman tersebut, misalkan dengan : https://localhost?nama_depan=Fulan
Maka pada halaman tersebut akan tertera Fulan yang merupakan nilai dari parameter nama_depan

Sekian dan selamat mencoba.

Read More

19 March 2018

Ask Mengatasi error Exit with code 1 due to network error: ContentNotFoundError di wkhtmltopdf atau wkhtmltoimage via Snappy PDF AdityaDees

18:34 0

Jika anda menggunakan wkhtmltopdf atau wkhtmltoimage, via wrapper seperti Snappy PDF atau yang lain, untuk mengkonversi suatu halaman html menjadi pdf atau gambar, mungkin anda akan mengalami error Exit with code 1 due to network error: ContentNotFoundError .

Di bawah ini adalah contoh screenshot error tersebut

Error ini, dari pengalaman saya pribadi, dikarenakan file asset baik itu font, gambar, css atau file-file external lain tidak dapat ditemukan. Oleh karena itu, salah satu cara paling mudah untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengubah path semua file asset menjadi absolute dengan menyertakan hostname-nya.

Di bawah ini adalah beberapa contoh cara mengubah file path asset:



<img src="/static/img/logo.png">

diubah menjadi :



<img src="http://myweb.com/static/img/logo.png">

atau jika anda menggunakan Laravel, maka dapat diubah dengan menggunakan asset :



<img src="{{ asset('/static/img/logo.png')}}">

Contoh jika anda menggunakan Laravel :



@font-face {
font-family: Matchmaker;
src: url('/webfont/Matchmaker.ttf');
}

page {
width: 29.7cm;
height: 21cm;
position: relative;
background: url("/static/img/sertifikat/bg.png')") no-repeat center;
}

css di atas dapat diubah menjadi :



@font-face {
font-family: Matchmaker;
src: url(
{{ asset('/webfont/Matchmaker.ttf') }});
}

page {
width: 29.7cm;
height: 21cm;
position: relative;
background: url("{{ asset('/static/img/sertifikat/bg.png') }}") no-repeat center;
}

Sekian dan selamat mencoba.

Sumber : https://wkhtmltopdf.org/

Read More

13 May 2014

Memanfaatkan Facades pada Framework Laravel

18:25 0
"Facades provide a "static" interface to classes that are available in the application's IoC container."

Terjemahan bebas dari saya adalah Facades menyediakan antar muka static pada semua kelas yang ada dalam Laravel, biasanya Model. Untuk lebih mengerti mengenai apa itu Inversion of Control (IoC) container dan Facade silahkan anda membaca artikel karya Edd Mann yang berjudul
How Static Facades and IoC are used in Laravel. Salah satu fitur menarik dari framework Laravel adalah Facades, Facade ada dimana-mana pada Laravel, bahkan tanpa sadar kita juga sudah sering menggunakannya, misalnya statement View::make('form'), Redirect::to('front'), Input::get('nama'), dsb. Misalnya kita memiliki sebuah kelas model dalam aplikasi Laravel kita seperti ini:



namespace AhliInformasi;
class Pustakawan {
/**
* Ambil semua data Pustakawan
*/
public function semuaPustakawan($offset=0, $limit=100) {
return DB::table('pustakawan')->select(DB::Raw('id,
nama_pustakawan,
tingkatan.nama as tingkatan_pustakawan,
status.nama as status_pustakawan,
email_pustakawan,
foto_pustakawan'))
->join('tingkatan', 'pustakawan.tingkatan', '=', 'tingkatan.id')
->join('status', 'pustakawan.status', '=', 'status.id')
->orderBy('login_terakhir', 'desc')->skip($offset)->take($limit);
}

/**
* Ambil detail data Pustakawan
*/
public function seorangPustakawan($id_nya) {
return DB::table('pustakawan')->where('id', '=', $id_nya)->first();
}
}


Model tersebut kita simpan dengan nama AhliInformasi/Pustakawan.php (karena kita menggunakan namespace disini)
dalam direktori model. Nah biasanya ketika kita memanggil model ini di controller kita melakukannya dengan seperti ini:



class PustakawanController extends BaseController {
/**
* Ambil semua data Pustakawan
*/
public function lihatSemuaPustakawan($offset=0, $limit=100) {
$pustakawan = new \AhliInformasi\Pustakawan;
$view_data['data_pustakawan'] = $pustakawan->semuaPustakawan($offset, $limit);
return View::make('ahliinformasi.index', $view_data);
}
}

Dengan memanfaatkan Facades kita bisa lebih mempersingkat pemanggilan model kita sekaligus
lebih ekspresif dan juga lebih mudah di-tes. Untuk menjadikan model kita menjadi Facade maka
kita akan menambahkan sedikit kode, yang pertama adalah "mengikat" atau bahasa kerennya
binding model kita sebagai IoC Container. Cara paling elegan adalah dengan menambahkan
Service Provider:



namespace AhliInformasi;
use Illuminate\Support\ServiceProvider;
class PustakawanServiceProvider extends ServiceProvider {
public function register()
{
$this->app->bind('pustakawan', function()
{
return new \AhliInformasi\Pustakawan;
});
}
}

Simpan file dengan nama PustakawanServiceProvider.php pada direktori model/AhliInformasi. Kemudian tambahkan juga implementasi kelas Facade kita dengan kode berikut ini:



namespace AhliInformasi;
use Illuminate\Support\Facades\Facade;
class PustakawanFacade extends Facade {
protected static function getFacadeAccessor() { return 'pustakawan'; }
}

Kemudian simpan dengan nama PustakawanFacade.php pada direktori model/AhliInformasi. Langkah selanjutnya adalah me-register Service Provider dan Facade kita pada file konfigurasi config/app.php, dengan menambahkan:



'providers' => array(

'Illuminate\Foundation\Providers\ArtisanServiceProvider',
'Illuminate\Auth\AuthServiceProvider',
'Illuminate\Cache\CacheServiceProvider',
'Illuminate\Session\CommandsServiceProvider',
...
'AhliInformasi\PustakawanServiceProvider' // tambahkan ini

),
...
'aliases' => array(

'App' => 'Illuminate\Support\Facades\App',
'Artisan' => 'Illuminate\Support\Facades\Artisan',
'Auth' => 'Illuminate\Support\Facades\Auth',
'Blade' => 'Illuminate\Support\Facades\Blade',
'Cache' => 'Illuminate\Support\Facades\Cache',
'ClassLoader' => 'Illuminate\Support\ClassLoader',
...
'Pustakawan' => 'AhliInformasi\PustakawanFacade' // tambahkan ini
),

Terakhir jangan lupa untuk men-generate ulang file autoload.php agar kelas-kelas kita yang baru kita buat
dikenali langsung oleh aplikasi (tanpa harus include/require manual), dengan menjalankan perintah berikut
dengan menggunakan terminal pada direktori root aplikasi Laravel:



composer dump-autoload

Jujur sebenarnya saya juga bingung kenapa harus melakukan proses dump-autoload, karena seharusnya semua kelas yang ada
di dalam direktori model secara otomatis di-load oleh Laravel pada saat proses bootstrap,
tetapi ketika saya tidak melakukan proses ini muncul error kelas Service Provider tidak ditemukan.
Selanjutnya dan seterusnya untuk memanggil model Pustakawan kita bisa langsung memanggilnya melalui
Facade kita dengan seperti ini:



class PustakawanController extends BaseController {
/**
* Ambil semua data Pustakawan
*/
public function lihatSemuaPustakawan($offset=0, $limit=100) {
$view_data['data_pustakawan'] = Pustakawan::semuaPustakawan($offset, $limit);
return View::make('ahliinformasi.index', $view_data);
}
}

Nah itu penjelasan mengenai Facades pada Laravel, semoga bermanfaat!

Read More

https://payclick.com/

Contact us for advertising.