Entah kenapa aku ingin menyelipkan untaian kata pada pengantar kesalahan-kesalahanku..
Bersedih bukan alasan untuk membenarkan sesuatu yang salah dalam hidup ini.. bersedih bukan alasan untuk melampiaskannya pada perbuatan salah yang kita anggap benar.. Dan pembenaran apa yang kita lakukan dengan alasan bersedih, kecewa bahkan sakit hati bukanlah kebenaran yang hakiki.. Ini sama saja dengan mencari alasan agar untuk membenarkan hal yang sebenarnya salah yang telah terjadi..
Dan.. Semua kesedihanku sebagai pengantar atas pelampiasan ku kepada kehidupanku.. dan menjadikan hidup yang semakin berwarna kelam.. Saat masa kelam itu menjadi kelam.. aku berharap ada sosok malaikat yang datang menghampiriku walau aku tak memikirkannya.. Dan TUHAN, memang punya sejuta jalan untuk menunjukkan bahwa aku salah.. walau kadang aku tak pernah sadar bahwa aku salah..
Aku.. Seorang wanita yang berada di persimpangan jalan atas kehidupanku..
Masalalu sedihku.. Dan masa depan sedihku..
Mana yang aku pilih.? Tentu saja masa depan sedihku..
Karena aku menjadi diriku yang bukan diriku..
Menikmati kedesihan akan masa depanku..
Meninggalkan jejak sedih masalaluku..
Walau masih membayang dalam ingatan akan kenyataan yang kuharap mimpi..
Tapi..
Aku tak bisa memilih apapun saat ini..
Hanya untaian kesalah dan dosa yang menghampiriku..
Secara perlahan tapi pasti..
Dan..
Aku tak akan bisa menjadi malaikat ataupun bidadari syurga..
Aku..
Berawal dari diriku yang indah..
Menjadi diriku yang tak berupa..
Dan...
Aku.. Tak akan pernah bahagia dalam satu waktu..
Bersedih bukan alasan untuk membenarkan sesuatu yang salah dalam hidup ini.. bersedih bukan alasan untuk melampiaskannya pada perbuatan salah yang kita anggap benar.. Dan pembenaran apa yang kita lakukan dengan alasan bersedih, kecewa bahkan sakit hati bukanlah kebenaran yang hakiki.. Ini sama saja dengan mencari alasan agar untuk membenarkan hal yang sebenarnya salah yang telah terjadi..
Dan.. Semua kesedihanku sebagai pengantar atas pelampiasan ku kepada kehidupanku.. dan menjadikan hidup yang semakin berwarna kelam.. Saat masa kelam itu menjadi kelam.. aku berharap ada sosok malaikat yang datang menghampiriku walau aku tak memikirkannya.. Dan TUHAN, memang punya sejuta jalan untuk menunjukkan bahwa aku salah.. walau kadang aku tak pernah sadar bahwa aku salah..
Aku.. Seorang wanita yang berada di persimpangan jalan atas kehidupanku..
Masalalu sedihku.. Dan masa depan sedihku..
Mana yang aku pilih.? Tentu saja masa depan sedihku..
Karena aku menjadi diriku yang bukan diriku..
Menikmati kedesihan akan masa depanku..
Meninggalkan jejak sedih masalaluku..
Walau masih membayang dalam ingatan akan kenyataan yang kuharap mimpi..
Tapi..
Aku tak bisa memilih apapun saat ini..
Hanya untaian kesalah dan dosa yang menghampiriku..
Secara perlahan tapi pasti..
Dan..
Aku tak akan bisa menjadi malaikat ataupun bidadari syurga..
Aku..
Berawal dari diriku yang indah..
Menjadi diriku yang tak berupa..
Dan...
Aku.. Tak akan pernah bahagia dalam satu waktu..
No comments:
Post a Comment
Komentar yang bermutu Insyaallah akan mendapatkan berkah