Ask Mantan Atlet Dayung Indonesia Abdul Razak kini menjadi Nelayan AdityaDees - AdityaDees

Hot

https://publishers.chitika.com/

Contact us for advertising.

10 August 2021

Ask Mantan Atlet Dayung Indonesia Abdul Razak kini menjadi Nelayan AdityaDees

Abdul Razak merupakan salah satu mantan atlet Indonesia yang berasal dari Kampung Bajo Wakatobi. Prestasinya sungguh gemilang dan mengharumkan nama Indonesia di cabang olahraga dayung. Meski telah memberikan yang terbaik kepada negara,namanya seolah terlupakan.

Awal karirnya bermula sejak mengikuti kompetisi tahun 1987, ia mewakili Wakatobi untuk ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Kabupaten Kolaka, dalam Kompetisi tersebut Abdul Razak dapat mempersembahkan tiga medali emas untuk Wakatobi.

"Ya saat itu saya mewakili Wakatobi untuk persiapan pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Kabupaten Kolaka," kata Razak, Jumat (6/8/2021).

Dia mendapatkan emas kembali pada kejuaraan nasional Dayung di Semarang tahun 1989. Pada tahun yang sama dia kembali ditunjuk sebagai perwakilan Indonesia pada ajang Sea Games Malaysia tahun 1989.

"Saat itu saya berhasil mendapatkan 4 medali emas pada sayap 1 jarak 500 dan sayap 2 jarak 500, sayap 2 jarak 1.000 dan sayap 4 jarak 1.000," ujar Abdul Razak, Sabtu (7/8/2021).


Abdul Razak kembali menjadi delegasi Indonesia pada ajang Asian Games di Beijing pada tahun 1990. Dimana pada saat itu Razak dan rekan timnya hanya mampu menyumbangkan 2 medali perunggu.

Kemudian dirinya bersama dengan timnya kembali mengikuti ajang Internasional di Barcelona Spanyol pada tahun 1992 dan hanya lolos pada perempat final.

Karena prestasinya ,Abdul Razak kemudian dilirik Pemerintah Jawa Timur untuk menjadi pelatih atlet dayung dan ia menerimanya.

"Alhamdulillah saya dapat membimbing anak-anak Jawa Timur saat itu memperoleh medali emas pada kejuaraan nasional untuk kategori sayap 4 dan 2 tahun 1994 dapat emas di sayap 4 dan 2," ujarnya lagi.


Seiring menurunnya karir kepelatihannya,ia kemudian memutuskan untuk pensiun dan kembali ke kampung halaman sebagai seorang nelayan dan pada saat itu dirinya di berikan apresiasi oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga, dan mendapat julukan sebagai 'mesin tempel' oleh Gubernur Sultra saat itu, Laode Kaimoeddin.

Meski telah meraih berbagai prestasi dan mengangkat martabat bangsa, kini Abdul Razak harus berjuang memenuhi kebutuhan hidup di masa tuanya. Hal ini dikarenakan ia tak menerima tunjangan apapun dari pemerintah saat pensiun sebagai atlet.

Bertepatan dengan momentum HUT ke 76 RI, ia berharap agar jasanya sebagai atlet yang pernah mengharumkan nama bangsa di kancah internasional tak dilupakan oleh negara.

No comments:

Post a Comment

Komentar yang bermutu Insyaallah akan mendapatkan berkah

https://payclick.com/

Contact us for advertising.