Dalam Era digitalisasi teknologi yang berkembang saat ini ,memungkinkan masyarakat dunia untuk melek teknologi serta mampu mengikuti dan berdaptasi dengan laju perkembangan teknologi .
Lalu teknologi apa saja yang bakal menonjol ?
Teknologi 5G
Teknologi 5G diprediksi memiliki kecepatan sekitar 800Gbps, atau seratus kali lebih cepat dari kecepatan generasi sebelumnya. Dengan kecapatan seperti itu, teknologi 5G bisa memungkinkan untuk mengunduh 33 film High Definition hanya dalam beberapa detik.
Keuntungan lainya dari teknologi 5G adalah dari segi Kecepatan data lebih unggul dan signifikan dari generasi sebelumnya 4G ,serta memiliki transfer data dari satu telepon ke telepon lain dengan kecepatan satu mili detik. Selain itu dapat terkoneksi dengan alat seperti telepon, mobil, dan peralatan rumah tangga.
Di Korea Selatan, teknologi 5G ini sedang dikembangkan dan diprediksi kecepatan maksimalnya dapat mencapai 100 kali lebih cepat dibanding teknologi 4G, atau lebih tepatnya 10Gbps (10 Giga bit per detik).
Di Indonesia, teknologi 5G diluncurkan pertama kali oleh Telkomsel pada tanggal 27 Mei 2021. Untuk sementara, sinyal 5G di jaringan Telkomsel hanya bisa didapat di Kelapa Gading dan Pantai Indah Kapuk di Jakarta Utara, Pondok Indah dan Widya Chandra di Jakarta Selatan, serta Bumi Serpong Damai dan Alam Sutera di Tangerang Selatan.
Realitas Virtual dan Realitas Tertambah
Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR), dan Extended Reality (ER) merupakan tren teknologi 2021 lainnya. Dimana, dalam prosesnya VR membenamkan pengguna dalam suatu lingkungan sementara AR menyempurnakan lingkungan mereka.
Tren teknologi ini utamanya digunakan untuk bermain game, tren teknologi ini juga digunakan untuk pelatihan, seperti halnya VirtualShip, perangkat lunak simulasi yang digunakan untuk melatih kapten kapal Angkatan Laut, Angkatan Darat, dan penjaga pantai AS.
AR dan VR memiliki potensi yang sangat besar dalam pelatihan, hiburan, pendidikan, pemasaran, dan bahkan rehabilitasi setelah cedera dalam kedokteran.
Komputasi Kuantum
Komputasi kuantum adalah bentuk komputasi yang didasarkan pada fisika kuantum. Di mana komputer klasik mengandalkan bit (nol atau satu) untuk membuat kalkulasi, komputer kuantum menggunakan bit kuantum (qubit) yang memanfaatkan mekanika kuantum agar ada dalam “superposisi”, kombinasi nol dan satu, dengan beberapa kemungkinan untuk masing-masing.
Sebuah qubit bisa, misalnya, memiliki peluang 80 persen menjadi nol, dan peluang 20 persen menjadi satu. Atau peluang 60 persen untuk menjadi nol, dan peluang 40 persen untuk menjadi nol. Dan seterusnya.
Teknologi ini juga terlibat dalam mencegah penyebaran virus corona, dan untuk mengembangkan vaksin potensial, berkat kemampuannya untuk menanyakan, memantau, menganalisis, dan menindaklanjuti data dengan mudah, apa pun sumbernya.
Komputasi kuantum juga banyak digunakan oleh perbankan dan industri keuangan lainnya untuk mengelola risiko kredit, untuk perdagangan frekuensi tinggi dan deteksi penipuan.
Edge Computing
Komputasi tepi(EC) mengacu pada pemrosesan, analisis, dan penyimpanan data lebih dekat ke tempat data dihasilkan untuk memungkinkan analisis dan respons yang cepat dan mendekati waktu nyata.
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa perusahaan telah mengkonsolidasikan operasi dengan memusatkan penyimpanan data dan komputasi di cloud.
Namun tuntutan kasus penggunaan baru yang dimungkinkan oleh miliaran perangkat terdistribusi.dari gudang canggih dan solusi manajemen inventaris hingga lini manufaktur robotik yang disempurnakan dengan visi hingga sistem kontrol lalu lintas kota pintar yang canggih.telah membuat model ini tidak berkelanjutan.
Selain itu, peningkatan penggunaan perangkat edge.dari perangkat Internet of Things (IoT), seperti kamera pintar, kios tempat penjualan seluler, sensor medis, dan PC industri hingga gateway dan infrastruktur komputasi.
Untuk lebih cepat, mendekati waktu nyata wawasan yang dapat ditindaklanjuti di sumber data mendorong pertumbuhan eksponensial dalam jumlah data yang dihasilkan dan dikumpulkan.
Diperkirakan pada tahun 2025, 75 persen data akan dibuat di luar pusat data pusat, tempat sebagian besar pemrosesan berlangsung saat ini. Mengambil langkah lebih jauh, sekitar 90 persen dari semua data yang dikumpulkan oleh perusahaan saat ini tidak akan pernah digunakan.
Edge computing menyediakan jalur untuk menuai manfaat data yang dikumpulkan dari perangkat melalui pemrosesan kinerja tinggi, konektivitas latensi rendah, dan platform aman.
Diperkirakan pada tahun 2025, 75 persen data akan dibuat di luar pusat data pusat, tempat sebagian besar pemrosesan berlangsung saat ini.
Adopsi komputasi awan atau Edge Computing (EC) terus berkembang dengan pemain utama seperti AWS (Amazon Web Services), Microsoft Azure, dan Google Cloud Platform.
Hybrid Cloud
Teknologi Hybrid Cloud cukup sangat membantu perusahaan-perusahaan Nasional maupun Internasional. Menurut survei yang dilakukan oleh Alibaba Cloud, sebesar 64% perusahaan di Indonesia mulai mengadaptasi hybrid cloud untuk jangka panjang karena pendekatan hybrid cloud ini dapat mendukung untuk pemulihan bencana dan perencanaan kelangsungan bisnis.
Hybrid sendiri berarti penggabungan dari dua hal yang berbeda atau teknologi yang berbeda. Cloud yang berarti awan, saat ini sering dikaitkan dengan cloud computing(komputasi awan) yang artinya gabungan pemanfaatan teknologi komputer.
Jadi, Hybrid Cloud merupakan suatu penggabungan cloud computing yang mengintegrasikan layanan private-cloud dan public-cloud untuk menghadirkan fungsi yang beragam pada perusahaan yang sama serta menyediakan manajemen, orkerstrasi dan portabilitas diantara keduanya yang dapat membuat single-cloud bekerja lebih fleksibel, efisien dan optimal dalam menjalankan komputasi perusahaan.
Private cloud merupakan sebuah layanan cloud yang digunakan oleh satu perusahaan dan hanya bisa diakses oleh jaringan private. Sedangkan, Public cloud merupakan sebuah layanan cloud yang digunakan untuk beberapa perusahaan. Biasanya ada pihak ketiga sebagai vendor atau penyedia jasa ini sebagai sumber daya data pusat.
Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning.
Program AI pertama yang bekerja ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester (UK). Setelah itu, AI terus berkembang, bahkan dapat digunakan sebagai salah satu sistem pertahanan sebuah negara.
Penggunaannya yang dapat memudahkan pekerjaan manusia, semakin membuat AI terus dikembangkan semakin luas untuk dapat dimanfaatkan.
AI merupakan teknologi yang memerlukan data untuk dijadikan pengethuan sehingga membutuhkan pengalaman dan data supaya kecerdasan dalam meresponnya bisa lebih baik lagi.
AI juga dapat belajar dengan sendirinya berdasarkan pengalaman yang digunakan oleh manusia sehingga tidak selalu disuruh oleh manusia. AI diprogram untuk terus belajar dari diri sendiri dan kesalahan yang pernah dibuatnya.
Kecerdasan yang dimiliki AI membuat AI memiliki sistem yang bertindak layaknya manusia, sistem yang bisa berpikir seperti manusia, dapat berpikir dan juga bertindak secara rasional.
AI juga banyak digunakan oleh berbagai sektor industri di era teknologi saat ini dan sangat memungkinkan dapat menciptakan industri baru mulai dari pemrograman, pengujian, dukungan dan pemeliharaan.
Otomatisasi Proses Robotik (RPA)
Otomatisasi Proses Robotik adalah sebuah teknologi yang bertujuan untuk menerapkan otomatisasi pada proses bisnis. Melalui implementasi alat-alat RPA, sebuah perusahaan bisa merancang software dalam bentuk bots misalnya, untuk merekam data mengenai transaksi, atau memanipulasi data tersebut, dan mengkomunikasikannya dengan sistem digital lain. Fitur RPA sangat beragam dan dapat diatur sesuai kebutuhan proses bisnis Anda. Sebagaimana sebuah robot yang mampu melakukan apapun yang Anda programkan.
Mulai dari mengirim email otomatis, scraping data dari web, membaca dan mengisi database, bahkan sampai mengekstrak dan memproses konten dari dokumen seperti .pdf dan formulir.
Dengan demikian, RPA berperan untuk melakukan otomatisasi pada proses bisnis yang pada umumnya membutuhkan tenaga manual yang kurang efisien.
Siber Keamanan
Dengan berkembangnya teknologi tentunya membutuhkan keamanan siber yang mendukungnya. Ini sangatlah penting untuk mengetahui apa itu keamanan siber dan bagaimana cara memanfaatkannya dengan efektif.
Sistem, file-file penting, data, dan hal-hal virtual penting lainnya bisa berada dalam bahaya kalau tidak ada keamanan untuk melindunginya.
Keamanan siber adalah sebuah proses untuk melindungi data sensitif, jaringan, dan perangkat lunak aplikasi dari serangan siber. Serangan ini bisa dianggap sebagai sebuah ekploitasi sumber daya, akses tidak sah pada sistem, serangan perangkat pemeras serangan ransomware untuk mengenkripsi data dan memeras uang.
Resiko yang didapat dari ancaman siber atau ancaman dunia maya sangat tinggi sepanjang waktu dan pelanggaran sistem keamanan bisa menyerang kita kapan saja ketika berselancar di internet.
Itu sebabnya banyak regulasi yang sudah diciptakan demi menjaga keamanan data pengguna. Ini sangatlah penting bagi organisasi yang berurusan dengan data pengguna dan mereka harus melangkah maju untuk melindugi data penggunanya.
No comments:
Post a Comment
Komentar yang bermutu Insyaallah akan mendapatkan berkah