Ask Waspada Skema Ponzi ! pengen untung bisa buntung AdityaDees - AdityaDees

Hot

https://publishers.chitika.com/

Contact us for advertising.

09 September 2021

Ask Waspada Skema Ponzi ! pengen untung bisa buntung AdityaDees

Tentu kita tahu ,investasi merupakan hal yang sangat penting untuk mempersiapkan keuangan kita di masa depan. Saat ini Investasi mulai populer , misalnya saja dengan semakin bertambahnya media investasi yang dapat kita pilih.

Banyak perusahaan baru bermunculan dengan menawarkan berbagai cara dan jenis produk investasi kepada masyarakat. Hal demikian bisa menjadi boomerang untuk masyarakat apa bila tidak di barengi dengan kesadaran masyarakat untuk berinvestasi melalui ketelitian dan kecermatan dalam memilih produk investasi. Yang lebih bahaya adalah terjerat skema Ponzi.

Apa skema Ponzi ?

Skema Ponzi adalah penipuan investasi yang membayar investor lama dengan dana yang dikumpulkan dari investor baru. Penyelenggara skema Ponzi sering berjanji untuk menginvestasikan uang Anda dan menghasilkan pengembalian tinggi dengan sedikit atau tanpa risiko.

Namun dalam banyak skema Ponzi, para penipu tidak menginvestasikan uangnya. Sebaliknya, mereka menggunakannya untuk membayar mereka yang berinvestasi lebih awal dan mungkin menyimpan sebagian untuk diri mereka sendiri.

Skema ini dicetuskan oleh Charles Ponzi pada tahun 1920 di Amerika Serikat. Ponzi ditangkap dan dipenjara setelah menyebabkan kerugian senilai sekitar $20 juta dollar bagi para “penanam modalnya”.


Dengan sedikit atau tanpa pendapatan yang sah, skema Ponzi membutuhkan aliran uang baru yang konstan untuk bertahan hidup. Ketika menjadi sulit untuk merekrut investor baru, atau ketika sejumlah besar investor lama menguangkan, skema ini cenderung runtuh.

Sederhananya skema Ponzi merupakan proses bisnis yang dijalankan dengan tidak ada kejelasan. Tidak ada produk yang dijual untuk dijadikan sebagai sumber pendapatan utama melainkan hanya mengandalkan uang berputar antar anggota saja.

Bagaimana skema Ponzi bisa menjerat banyak orang

Kebanyakan masyarakat tergiur dengan investasi yang menjanjikan tingkat pengembalian atau bagi hasil yang tinggi, tanpa menyelidiki lebih dulu kredibilitas dan legalitas dari perusahaan investasi terkait.

Hasilnya, ketika masyarakat berharap mendapatkan keuntungan besar, masyarakat justru menderita kerugian finansial karena menjadi korban penipuan. Tanpa disadari, masyarakat terjebak dalam iming-iming investasi yang menerapkan skema Ponzi.

Selain itu, Mereka menjual nama-nama besar sebagai endorser. Sistem pengelolaannya dibungkus sedemikian rapi dan terlihat kredibel.Padahal, skema yang dijalankan sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan.

kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi tersebut tidak diimbangi dengan kecermatan mencari informasi dan ketelitian dalam memilih jenis serta perusahaan investasi.

Agar tak terjebak dalam modus investasi tersebut, masyarakat harus memiliki informasi dan ketelitian dalam memilih dan menentukan perusahaan investasi. Meskipun sulit, ini adalah cara yang tepat untuk memghindari skema ponzi.

Faktanya, mereka sangat licin, selalu berubah dan berinovasi dalam membungkus dan mengemas bisnis yang pada umumnya menggunakan skema Ponzi. Mereka selalu berhasil meyakinkan masyarakat dengan menjanjikan keutungan yang besar dalam waktu yang relatif singkat.

Saat ini terdapat beberapa bisnis yang dicurigai menggunakan skema ponzi dan money game dengan berbasis media sosial atau media sejenisnya. Peserta diwajibkan membayar biaya kepesertaan awal dan mengerjakan tugas dengan menonton video dan menekan tombol suka pada setiap video.

Aplikasi ini akan membayar keuntungan setelah peserta selesai mengerjakan tugasnya dengan mengirimkan bukti tangkapan layar (screen shoot) kepada pihak aplikasi.

Skenario skema macam pinzi akan hancur ketika tidak ditemukannya investor baru lagi. Hal ini karena tidak adanya sumber daya pendukung atau uang untuk membayarkan imbal hasil yang dijanjikan pada investor lama.

Ciri-ciri skema ponzi

1. Pengembalian tinggi dengan sedikit atau tanpa risiko

Setiap investasi membawa beberapa tingkat risiko, dan investasi yang menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi biasanya melibatkan lebih banyak risiko. Sangat curiga terhadap setiap peluang investasi "terjamin".

2. Investasi yang tidak terdaftar Skema Ponzi biasanya melibatkan investasi yang tidak terdaftar di SEC atau regulator negara bagian. Registrasi penting karena memberikan investor akses ke informasi tentang manajemen, produk, layanan, dan keuangan perusahaan.

3. Penjual tanpa izin

Undang-undang sekuritas federal dan negara bagian mengharuskan profesional dan perusahaan investasi untuk memiliki lisensi atau terdaftar. Sebagian besar skema Ponzi melibatkan individu yang tidak memiliki izin atau perusahaan yang tidak terdaftar.

4. Rahasia, strategi yang kompleks

Hindari investasi jika Anda tidak memahaminya atau tidak bisa mendapatkan informasi lengkap tentangnya.

5. Masalah dengan dokumen.

Kesalahan laporan rekening mungkin merupakan tanda bahwa dana tidak diinvestasikan seperti yang dijanjikan.

6. Kesulitan menerima pembayaran

Berhati-hatilah jika Anda tidak menerima pembayaran atau mengalami kesulitan menguangkan. Promotor skema ponzi terkadang mencoba mencegah peserta dari menguangkan dengan menawarkan pengembalian yang lebih tinggi untuk tetap bertahan.

No comments:

Post a Comment

Komentar yang bermutu Insyaallah akan mendapatkan berkah

https://payclick.com/

Contact us for advertising.