Setelah pada tahun 2020 lalu dunia crypto memiliki trend pada DeFi (Decentralized Finance), lalu pada tahun 2021 dunia crypto memiliki dua trend yaitu, koin NFT (Non-Fungible token) dan metaverse.
Dan pada tahun 2022 ini trend kripto adalah DAO, lalu apa itu DAO, pengertian DAO, Cara kerja DAO, dan Keuntungan DAO?
Apa Itu DAO, Definisi, Cara Kerja, dan Keuntungan
DAO atau Decentralized Autonomous Organization adalah protokol blockchain sumber terbuka (opensource) yang diatur oleh seperangkat aturan. Protokol ini dibuat oleh anggota terpilihnya yang secara otomatis menjalankan tindakan tertentu tanpa memerlukan perantara. Ketahui lebih jauh mengenai apa itu DAO dan cara kerjanya dalam ulasan berikut.
Apa Itu Dao?
Konsep DAO
pertama kali diusulkan oleh pendiri BitShares, Steemit dan EOS (Block.one) dan Larmier pada tahun 2015, dan selanjutnya disempurnakan oleh Vitalik Buterin dari Ethereum pada tahun 2016.
DAO sendiri dapat membantu menjaga suatu jaringan untuk tetap aman dan bisa optimal, tanpa memerlukan perantara manual oleh anggotanya. Ide awal pembuatan DAO adalah untuk mendirikan suatu organisasi yang sepenuhnya berfungsi tanpa embel-embel tatanan manajerial yang biasanya ada di suatu organisasi.
DAO berbeda dari organisasi tradisional yang dikelola oleh dewan, komite, maupun eksekutif. Sebaliknya, DAO menggunakan seperangkat aturan yang ditulis dalam kode digital dan ditegakkan oleh jaringan komputer yang menjalankan perangkat lunak bersama. Sederhananya, DAO adalah organisasi yang dikelola oleh alogritma-algoritma komputer, sehingga tidak dikendalikan oleh manusia langsung.
Untuk menjadi anggota DAO, pengguna harus bergabung terlebih dahulu dengan cara memberi mata uang kriptonya. Dengan memiliki aset kripto DAO, pengguna secara otomatis mendapatkan kekuatan untuk memilih dalam proposal dan pembaruan. Hal tersebut tentu disesuaikan dengan jumlah aset kripto DAO yang mereka dimiliki.
Cara Kerja Decentralized Autonomous Organization (DAO)
Setelah mengetahui apa itu DAO (Decentralized Autonomous Organization), kita akan mengenal cara kerja DAO. Sebelumnya, agar cara kerja Decentralized Autonomous Organization dapat berjalan optimal, maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan.
Hal pertama adalah, memprogram aturan yang sudah ada kemudian mengubahnya menjadi smart contract. Smart contract merupakan program komputer yang dapat bekerja sendiri di atas sistem Ethereum.
Meski begitu, secara bersamaan aturan itu masih membutuhkan peran pihak ketiga, dalam hal ini manusia, untuk memverifikasi seluruh kegiatan dan melakukan sejumlah tugas yang tidak dapat ia lakukan sendiri.
Setelah aturan ditetapkan, DAO kemudian memasuki tahapan pendanaan. Tahap pendanaan ini mencakup dua hal penting, yakni:
DAO harus mempunyai token. Token ini digunakan oleh organisasi sebagai “pinjaman” yang akan diberikan oleh debitur.
DAO harus memastikan hak suara pengguna. Dengan berinvestasi di DAO, pengguna akan mendapatkan hak suara yang bisa digunakan untuk memvalidasi atau menolak segala pembiayaan atas proyek-proyek yang akan dibiayai organisasi ke depannya.
Ketika tahapan pendanaan sudah selesai dan DAO sudah bisa dijalankan, DAO otomatis menjadi otonom dan independen dari pembuatnya. Nantinya, semua aturan dan transaksi keuangan akan dicatat secara mendetail dalam blockchain. Dengan begitu, catatan transaksi di DAO sepenuhnya transparan dan tidak dapat dikorupsi atau bahkan dihapus.
Jika DAO sudah resmi beroperasi, segala keputusan yang berkaitan dengan penggunaan dana dilakukan dengan cara membuat kesepakatan bersama. Nantinya setiap pemegang saham dapat membuat proposal yang berisi rencana masa depan organisasi.
Namun, guna mencegah membludaknya proposal yang masuk, tiap pemegang saham perlu deposit sejumlah uang. Hanya proposal yang mendapatkan persetujuan terbanyak dari para pemegang saham yang akan digunakan oleh DAO ke depannya.
DAO dan Keamanan
Aturan yang telah diberlakukan untuk mengatur DAO, bisa menjadi sangat kompleks dan sangat sulit diubah. Mengapa sulit diubah? Karena nantinya setiap perubahan akan menjadi kewajiban penulis kode baru dan persetujuan jaringan berdasarkan konsensus.
Kekurangannya, ketidakmampuan untuk bereaksi cepat terhadap bug kode membuat DAO sangat rentan terhadap serangan peretas yang dapat mengeksploitasi kelemahan dan keamanan serta mengurus dana kripto. Selain itu, ada pula kekhawatiran perihal bisa tidaknya DAO dijalankan dalam dunia nyata. Maksudnya, kemungkinan diubahnya token-token Ethereum menjadi mata uang fiat.
DAO dan DeFi
Sebagian besar pengetahuan komunitas kripto tentang DAO sebelum akhir 2019 mungkin berakhir dengan peretasan DAO dan platform pembiayaan jaminan terdesentralisasi, DAO, platform. Namun, ledakan protokol decentralized finance (DeFi) telah menyebabkan peningkatan popularitas DAO pada tahun 2020.
Keuntungan DAO
DAO menawarkankan keunikan untuk bisa diimplementasikan di dunia yang saat ini sudah modern. Berhubung tidak menganut sistem hirarki, DAO membuka peluang selebar-lebarnya bagi siapa pun di dalam organisasi untuk memberikan ide.
Adanya sistem pemungutan suara yang terbuka dan adil serta diberlakukannya peraturan yang sudah disepakati oleh para member juga dapat mengurangi terjadinya konflik dalam organisasi. Bukan hanya itu saja. Kesepakatan untuk deposit sejumlah uang sebelum membuat perubahan juga menjadikan setiap keputusan yang akan diambil dapat dievaluasi secara mendalam sehingga menghasilkan solusi yang efektif.
Poin penting lainnya adalah, karena sistem DAO menggunakan basis jaringan blockchain, transparansinya jelas terjamin. Setiap anggota bakal dilibatkan dalam mengambil keputusan tentang bagaimana membelanjakan dana dan melacak dana yang dibelanjakan.
No comments:
Post a Comment
Komentar yang bermutu Insyaallah akan mendapatkan berkah