Tak hanya itu, Pakaian adat dan attribute yang mereka gunakan juga sangat beragam dan menjadi daya tarik tersendiri . Salah satunya adalah tas Noken , sebuah karya unik dari Masyarakat Papua.
Tas Noken ini sendiri merupakan hasil karya asli buatan tangan mama-mama di Papua. Masyarakat Papua biasanya menggunakan Noken untuk membawa hasil-hasil pertanian seperti sayuran, umbi-umbian dan juga untuk membawa barang-barang dagangan ke pasar. Mayoritas pengguna tas Noken berada di daerah pengunungan Papua tengah, seperti suku Mee/Ekari, Damal, Suku Yali, Dani, Suku Lani dan Bauzi.
Para wanita di Papua sejak kecil sudah harus belajar untuk membuat noken, karena membuat Noken dari dulu hingga saat ini dapat melambangkan kedewasaan si perempuan itu. Karena jika perempuan papua belum bisa membuat Noken dia tidak dianggap dewasa dan itu merupakan syarat untuk menikah.
Bahan utama membuat Noken adalah dari kayu pohon Manduam, pohon Nawa atau Anggrek hutan dan masih banyak lagi jenis pohon yang umum digunakan.Untuk ukuranya bervariasi, Noken yang berukuran besar (disebut Yatoo) dipakai untuk membawa barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-barang belanjaan, atau bahkan digunakan untuk menggendong anak. yang berukuran sedang (disebut Gapagoo) digunakan untuk membawa barang-barang belanjaan dalam jumlah sedang, dan yang berukuran kecil (disebut mitutee) digunakan untuk membawa barang-barang pribadi.
Variasi pewarnaan pada Noken juga sangat menarik ,karena dibuat dari pewarna alami dan proses pembuatan ini bisa mencapai 1-2 minggu, untuk Noken dengan ukuran besar, bisa mencapai 3 minggu bahkan sampai 2-3 bulan, tergantung prosesnya.
Selain digunakan untuk wadah kebutuhan mereka ,Noken biasanya juga digunakan untuk hadiah atau kenang-kenangan para tamu yang bi baru pertama kali datang ke bumi Papua dan dipakai dalam upacara.
Pada awal Desember 2020 lalu, Noken muncul di halaman interface mesin pencarian Google. Di situ Tampak dua wanita yang berjalan dengan latar gunung dan lingkungan alam . Mereka menggendong bawaan menggunakan tas khas Papua yang membentuk dua huruf ‘o’ sehingga melengkapi kata Google.
Tanggal 4 Desember itu bertepatan dengan diakuinya noken sebagai warisan budaya tak benda (intangible heritage) UNESCO sehingga ditetapkan sebagai Hari Noken Sedunia.
Note :
4 Desember 2012 telah diputuskan sebagai warisan budaya Dunia tak Berbenda oleh UNESCO di Prancis oleh Arley Gill sebagai Ketua Komite, yang bertujuan untuk melindungi dan menggali kebudayaan tersebut.
No comments:
Post a Comment
Komentar yang bermutu Insyaallah akan mendapatkan berkah