Era perkembangan di dunia Islam dimulai ketika Khalifah al- Ma’mun yang berkuasa dari tahun 813 hingga 833 M ,memerintahkan para geografi muslim untuk mengukur kembali jarak bumi. Maka lahir istilah mil untuk mengukur jarak , sedangkan orang Yunani menggunakan istilah stadion.
Setelah para pakar geografi muslim berkembang, Lahir satu nama yang tak bisa dilepaskan dari sejarah Islam, dialah Syarif al-Idrisi, Sang penemu peta dunia.
Lahir pada abad ke 11 M bertepatan dengan 493 H di Sabtah , dengan Nama lengkap Abu Abdullah Muhammad al-Idrisi al-Qurtubi al-Hasani al-Sabti atau lebih di kenal dengan nama Al-Idrisi atau orang-orang Eropa menyebutnya Dresses , adalah pakar geografi, kartografi, mesirologi, dan pengembara yang tinggal di Sisilia, tepatnya di istana Raja Roger II.
Ia tumbuh dan besar di Cetua dan menempuh pendidikan di Cordova, Spanyol, dan meninggal dunia tahun 1166 M. Al-Idrisi juga merupakan ahli farmakologi dan seorang dokter. Namun, minatnya yang besar pada matematika dan astronomi menjadikannya sangat ahli di bidang navigasi. Hal ini membawanya menjadi seorang yang sangat pakar di bidang geografi dan pembuatan peta (kartografi).
Informasi historis karya-karya Al-Idrisi sangat menarik dan berharga, karyanya banyak menyajikan data komprehensif dari setiap wilayah di dunia sehingga Al-Idrisi menjadi sangat dikenal dan mulai dilirik oleh kalangan navigator laut Eropa serta kalangan militer.
Kepopuleran Al-Idrisi ketika itu terdengar hingga ke Raja Roger II, raja Norman dari Sicilia. Al-Idrisi kemudian diundang ke istana oleh Raja Roger II, ia diminta oleh Raja Roger II untuk membuat sebuah peta dunia.
Pengerjaan tersebut dikerjakan di kota Palermo, dimana para navigator dari berbagai wilayah seperti Mediterania, Atlantik dan perairan utara kerap bertemu. Al-Idrisi menggali informasi dari setiap navigator yang tengah beristirahat di Palermo.
Saat itu membuat globe bukan perkara mudah. Butuh pengumpulan data selama 15 tahun hingga lahir sebuah peta globe lengkap. Al Idrisi membongkar berbagai catatan para ilmuwan sebelumnya. Ia mencoba membuat pendapat yang berbeda dengan menggunakan data yang lebih ketat.
Dalam globe itu, Al-Idrisi menggambarkan enam benua dengan dilengkapi jalur perdagangan, danau, sungai, kota-kota utama, daratan serta gunung-gunung. Globe tersebut juga memuat informasi mengenai jarak, panjang dan tinggi secara tepat. Peta bumi bulat Al Idrisi dianggap paling akurat sepanjang 300 tahun. Globe tersebut dapat diputar 180 derajat.
Selama berabad-abad, peta yang dibuatnya telah digunakan peradaban Barat karena pada masa itu belum ada sarjana Barat yang mampu membuat peta dunia yang akurat.Sehingga sosok Al-Idrisi menjadi sangat fenomenal di benua Eropa.
Al-Idrisi selain dikenal sebagai ahli dalam bidang geografer dan kartografer, ia juga berperan dalam pengembangan studi zoologi dan botani. Kontribusinya terbilang penting bagi pengembangan ilmu hayat itu dituliskannya dalam beberapa buku. Ia begitu intens mengkaji ilmu pengobatan dengan tumbuh-tumbuhan. Tak heran, jika ilmu Botani berkembang pesat di Cordoba, Spanyol - tempat Al-Idrisi menimba ilmu.
Selain itu, Al-Idrisi juga menginspirasi para pakar geografi Islam lainnya seperti Ibnu Batutah, Ibnu Khaldun, Piri Reis dan Barbary Corsairs. Petanya juga menginspirasi Christopher Columbus dan Vasco Da Gama.
No comments:
Post a Comment
Komentar yang bermutu Insyaallah akan mendapatkan berkah